Surat Cinta Valentino Rossi Terjual Rp 423 Juta

Valentino Rossi menulis surat perpisahaan saat hendak meninggalkan Yamaha dan bergabung dengan tim Ducati.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2017, 14:40 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2017, 14:40 WIB
Valentino Rossi
Pembalap Movistar Yamaha Valentino Rossi. (Yamaha MotoGP)

Liputan6.com, Misano - Valentino Rossi seakan tidak pernah berhenti untuk membahagiakan orang yang berada di sekitarnya. Terbaru, surat cinta yang ditulis The Doctor untuk motor Yamaha M1 pada 2010 telah laku terjual seharga AUD 40 ribu atau setara Rp 423 juta.

Valentino Rossi sengaja menuliskan surat perpisahan saat hendak meninggalkan pabrikan Jepang itu untuk bergabung dengan tim Ducati pada 2011 lalu. Surat itu lantas dilelangnya untuk membantu kesembuhan Freyja Christiansen pada situs Shannonscharity.

Sekarang surat cinta itu telah laku terjual. Seperti dilansir Sportfair, Sabtu (19/8/2017), hasil penjualan itu nantinya akan disumbangkan kepada bocah 5 tahun asal Australia yang didiagnosis menderita tumor dan tak bisa disembuhkan.

Selain Valentino Rossi, ada beberapa pembalap MotoGP yang mendonasikan sebagian hartanya untuk membantu kesembuhan Freyja. Mereka antara lain Marc Marquez, Maverick Vinales, Alex Rins, Cal Crutchlow, Jorge Lorenzo, Andrea Iannone, dan Jack Miller.

Total donasi yang telah terkumpul AUD72.235 atau setara Rp 765 juta.

Saksikan video menarik berikut ini:

Surat Cinta Rossi

Berikut Surat Cinta yang Ditulis Tangan oleh Valentino Rossi

Sulit untuk menjelaskan dalam beberapa kata apa hubungan saya dengan Yamaha dalam 7 tahun ini. Begitu banyak hal telah berubah sejak tahun 2004, tapi yang terpenting M1 saya telah berubah. Ketika MotoGP sudah membaik, M1 tetap berada di sana, dia tersenyum di garasinya, sopan, dan dikagumi serta diperlakukan dengan cara yang sama seperti kelas satu.

Daftar orang-orang yang Membuat transformasi ini mungkin sangat panjang, tapi saya sangat ingin mengucapkan terima kasih kepada Masao Furusawa, Nakajima dan Atsumi, atas nama semua insinyur Jepang yang telah bekerja keras untuk mengubah" M1 "kami. Jeremy Burges dan semua orang tim saya cintai serta semua kru baik laki-laki maupun wanita yang bekerja di tim Yamaha selama ini.

Sekarang, bagaimanapun, adalah waktu untuk mencoba tantangan baru, pekerjaan saya di sini sudah berakhir. Sayangnya, kisah cinta yang paling indah pun berakhir, tapi kenangan itu membuat Anda banyak kenangan indah, beberapa saat sebanding dengan ciuman pertama yang kami berikan pada rumput selamat datang, di mana dia menatap lurus ke mataku dan mengatakan kepada saya bahwa saya cinta kamu.

(David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya