Liputan6.com, Milan - Posisi pelatih Timnas Italia, Giampiero Ventura sedang tidak aman menyusul rentetan hasil buruk dalam tiga pertandingan terakhir babak Kualifikasi Piala Dunia. Titik awalnya adalah kekalahan 0-3 dari Spanyol di Santiago Bernabeu, 3 September lalu.
Setelah itu, Italia cuma bisa menang 1-0 melawan Israel di markas sendiri. Dan terakhir, Jumat (6/10/2017), Gli Azzuri ditahan imbang 1-1 oleh Republik Makedonia di Stadion Olimpico Grande Torino.
Advertisement
Baca Juga
Akibat hasil tersebut, Timnas Italia harus melewati babak play-off untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2018. Publik Italia harap-harap cemas jika tim kesayangannya bermain dengan kondisi seperti tiga laga terakhir di babak play-off nanti.
Apalagi, calon lawan yang akan dihadapi tidak akan mudah. Mereka semua juga merupakan runner-up babak kualifikasi di grupnya masing-masing. Antara lain Portugal, Wales, Irlandia Utara, Swedia, Denmark, dan Slovakia.
Hasil babak play-off yang akan digelar 9-11 dan 12-14 November mendatang diyakini akan sangat menentukan masa depan kursi kepelatihan Ventura di Timnas Italia. Meski kontraknya masih berlaku sampai 2020, pelatih berusia 69 tahun itu diyakini bakal tetap didepak jika gagal mengantarkan Gianluigi Buffon dan kawan-kawan tampil di Rusia tahun depan.
Di tengah-tengah situasi panas itu, terungkap kabar bahwa sebetulnya, Ventura bukanlah pilihan pertama pengurus Timnas Italia saat Antonio Conte memutuskan berhenti usai gelaran Piala Eropa 2016. Menurut calciomercato.com, Presiden Federasi Sepakbola Italia, Carlo Tavecchio waktu itu menginginkan pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti sebagai prioritas utama untuk menggantikan Conte.
Namun, Spalletti, yang waktu itu masih menukangi AS Roma, menolak tawaran Tavecchio. Pelatih berkepala plontos itu beralasan, ia masih menikmati melatih klub dengan segala rutinitas hariannya, dan belum mau melatih Timnas Italia.
Kini, bersama Inter Milan, Spalletti membawa klub raksasa Kota Milan itu ke peringkat tiga klasemen Serie A dengan 19 poin, menempel ketat Napoli dan Juventus. I Nerazzuri telah mengantongi enam kemenangan dan sekali seri dari tujuh laga yang sudah dimainkan. (Abul Muamar)