Liputan6.com, Motegi - Hingga balapan ke-16 di MotoGP 2017, Jorge Lorenzo masih belum mampu merebut kemenangan bersama Ducati. Pembalap asal Spanyol itu pesimistis soal peluangnya di tiga balapan tersisa musim ini.
Sejatinya, Lorenzo adalah bukti proyek besar yang dilakukan Ducati untuk MotoGP 2017. Tentu mereka ingin kembali menjadi pesaing gelar juara dunia, tak lagi menjadi bayang-bayang Yamaha dan Honda.
Advertisement
Baca Juga
Sayang, Lorenzo belum mampu memberikan hasil terbaik selama menunggangi Desmosedici GP17. Baru dua podium yang dipersembahkan dari 16 balapan musim ini. Itu pun hanya podium ketiga.
Hal itu jelas menjadi kekecewaan besar bagi Ducati. Jelas mereka sudah mengeluarkan banyak biaya untuk merekrut pembalap 30 tahun tersebut. Lorenzo pun sedikit ragu apakah dirinya bisa meraih kemenangan di musim ini atau tidak.
"Di Phillip Island (Australia), saya berharap kami akan jauh lebih cepat dari tes pramusim. Untuk saat ini, kami mengalami masalah besar. Secara teoritis, bagaimanapun, Motegi adalah yang terbaik dari tiga rute luar Eropa untuk kami," kata Lorenzo, dilansir Speedweek.
Pada MotoGP Jepang 2017 di Sirkuit Motegi, Minggu (15/10/2017), Lorenzo awalnya memiliki peluang bersaing di barisan depan. Namun, memasuki paruh balapan, kecepatan terus menurun hingga akhirnya ia hanya bisa finis di urutan keenam.
Rapor Buruk Lorenzo
Lorenzo juga tak memiliki rekor bagus setiap kali beraksi di Australia. Sejak naik kelas ke MotoGP, tak satu pun ia pernah merebut podium juara. Begitu juga dengan rapor Lorenzo di MotoGP Malaysia, Sepang.
Berbeda dengan catatan pengoleksi tiga gelar juara dunia itu pada MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo. Tercatat, sudah empat kali ia merebut podium juara, yakni di musim 2010, 2013, 2015, dan 2016.
"Sepang sangat cocok dengan Ducati, tapi saya belum pernah menang di sana. Di satu sisi, ini bisa menjadi akhir pekan yang bagus bagi kami. Sebaliknya, ini bukan sirkuit favorit saya," jelas Lorenzo.
"Valencia juga bukanlah sirkuit yang bagus bagi Ducati. Tapi Anda tak pernah tahu. Ini adalah salah satu sirkuit terbaik saya. Malaysia dan Valencia justru sebaliknya, seperti Ducati dan saya," ia mengakhiri.
Advertisement