Liputan6.com, Denpasar - Bali United turut bereaksi atas meletusnya Gunung Agung di Karangasem, Bali pada Selasa (21/11/2017) sore WITA. Berada jauh dari lokasi bencana, klub runner-up Liga 1 tersebut mengajak masyarakat untuk turut mendoakan korban pengungsi.
Menurut keterangan yang dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Agung mengeluarkan asap berwarna kelabu tebal. Asap hitam itu mencapai ketinggian maksimum sekitar 700 meter di atas puncak gunung.
Advertisement
Baca Juga
Lokasi bencana terletak jauh dari basis Bali United berada yakni di Legian, Kuta. Oleh karena itu, klub berjuluk Serdadu Tridatu tersebut tak merasakan dampak aktivitas tinggi dari Gunung Agung, termasuk meletusnya gunung pada hari ini.
"Menurut kabar yang beredar sore hari tadi terjadi letusan pertama Gunung Agung. Benar atau tidak? Mari kita berdoa bersama untuk saudara kita yang tertimpa musibah," begitu pernyataan klub di akun Instagram.
Pada awal Oktober lalu, Bali United sempat mengunjungi pengungsi Gunung Agung. Seluruh pemain, pelatih dan ofisial klub mendatangi pos pengungsian bencana Gunung Agung di GOR Swecapura, Klungkung, untuk menyalurkan bantuan dan memberikan hiburan.
Hingga kini, status Gunung Agung masih berada di level III (siaga). Namun penduduk sekitar, pendaki, maupun wisatawan dilarang beraktivitas pada radius 6 kilometer kawah puncak dengan sektoral 7,5 km.
Kondisi Terkini
Gunung Agung meletus pukul 17.05 Wita. Hingga kini, letusan itu masih berlangsung, dengan asap kelabu tebal yang bertekanan sedang hingga tinggi maksimum 700 meter di atas puncak.
"Abu letusan bertiup ke arah Timur-Tenggara," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan, Selasa (21/11/2017).
Advertisement
Tetap Tenang
Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani menuturkan hingga kini PVMG masih menganalisis aktivitas vulkanik di Gunung Agung yang statusnya masih tetap siaga level 3. Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti semua rekomendasi dari PVMBG.
Masyarakat diminta agar menjauh dari zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan radius 6 kilometer (km) dari kawah puncak Gunung Agung.
"Perluasan sektoral ke arah Utara-Timur laut dan Tenggara-Selatan-Barat daya ditambah sejauh 7,5 km. Masyarakat harus keluar dari zona itu," tegasnya.
Sementara itu, zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang terbaru.