2 Legenda Bulu Tangkis Bicara Keterpurukan Sektor Tunggal Putra

Bagaimana pendapat Rudy Hartono dan Liem Swie King tentang prestasi tunggal putra Indonesia?

oleh Tyo Harsono diperbarui 14 Des 2017, 12:25 WIB
Diterbitkan 14 Des 2017, 12:25 WIB
Anugerah Legenda Olahraga Indonesia 2018
Legenda bulu tangkis Indonesia, Rudy Hartono, saat menghadiri Anugerah Leganda Olahraga di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (13/12/2017). Sebanyak 286 atlet masing-masing mendapatkan 40 juta rupiah. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta - Dua legenda bulu tangkis Indonesia, Rudy Hartono dan Liem Swie King, menantikan kebangkitan Indonesia pada nomor tunggal. Mereka prihatin karena tunggal putra selama bertahun-tahun sulit berprestasi. 

Berjayanya pasangan putra Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon dan ganda campuran Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir memberikan sedikit ironi bagi pencinta bulu tangkis Indonesia. Prestasi itu membuat publik merindukan kejayaan pada nomor tunggal putra.

Bukan tanpa alasan, sejak zaman Rudy Hartono, Liem Swie King, Hariyanto Arbi, hingga Taufik Hidayat, Indonesia kerap berjaya pada nomor tunggal putra. Pebulu tangkis asal Indonesia menjadi sosok yang ditakuti pada nomor tersebut.

Namun, prestasi Indonesia pada nomor tunggal putra cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir. Tunggal putra andalan Indonesia, seperti Anthony Ginting dan Jonathan Christie belum bisa menyamai prestasi dari para pendahulunya.

Menurut Rudy Hartono, ada yang kurang dengan pembinaan bulutangkis saat ini.

"Saat ini, Indonesia tidak menguasai semua nomor seperti ketika saya masih bermain, kita harus bersaing keras dengan negara-negara yang dulu tidak diperhitungkan. Berarti ada kekurangan pada pembinaan bulu tangkis," ujar Rudy Hartono ketika ditemui Bola.com di Hotel Bidakara Jakarta.

"Beberapa tahun terakhir, Indonesia kekurangan pemain tunggal yang berkualitas. Saya berharap, pada masa depan Indonesia kembali mendominasi di nomor tunggal," lanjutnya.

Hal serupa diungkapkan Liem Swie King. Menurutnya, banyak faktor yang membuat Indonesia kekurangan prestasi pada nomor tunggal putra.

"Saya prihatin melihat prestasi tunggal putra, sudah sekian lama kita lihat kosong (prestasi). Itu yang sudah sekian lama kita tunggu-tunggu (pemain tunggal putra hebat). Menurut saya, banyak faktor yang membuat tunggal putra kita tertinggal, seperti sistem poin yang berpengaruh," kata Liem Swie King kepada Bola.com.

"Selain itu, menurut saya anak-anak muda sekarang juga latihan kurang keras. Saya juga bingung kenapa ganda masih oke. Menurut saya, Indonesia punya banyak bakat hebat. Tetapi, kenapa mereka mentok saat beranjak ke senior? Saran saya sebagai mantan pemain ya harus berlatih lebih keras.," tambahnya.

Rudy Hartono merupakan pemain legendaris Indonesia yang sukses memenangi berbagai gelar, yang paling fenomenal tentu delapan gelar All England. Prestasi yang tidak kalah mentereng juga diukirkan  Liem Swie King dengan tiga kali menjuarai All England dan lima medali Kejuaraan Dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya