Alasan Mourinho Usai MU Kalah dari Bristol City

MU kalah 1-2 dari Bristol City dan gagal mempertahankan gelar Piala Liga Inggris.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 21 Des 2017, 11:15 WIB
Diterbitkan 21 Des 2017, 11:15 WIB
Manchester United, Piala Liga Inggris, Bristol City
Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, berjabat tangan dengan pelatih Bristol City, Lee Johnson, usai laga Piala Liga Inggris di Stadion Ashton Gate, Kamis (21/12/2017). Bristol City menang 2-1 atas Manchester United. (AP/Nick Potts)

Liputan6.com, Bristol - Manchester United (MU) kalah 1-2 dari Bristol City di Ashton Gate Stadium pada babak perempat final Piala Liga Inggris, Rabu (20/12/2017). Usai laga, manajer MU, Jose Mourinho menyebut Bristol City meraih kemenangan beruntung.

Setan Merah, sebutan MU, sebenarnya punya banyak peluang mencetak gol di babak pertama. Namun, usaha Zlatan Ibrahimovic dan Marcus Rashford hanya membentur tiang gawang.

Bristol City malah berhasil mencetak gol terlebih dahulu melalui Joe Bryan pada menit ke-51. Namun keunggulan itu hanya bertahan selama enam menit setelah eksekusi tendangan bebas Ibrahimovic menghujam gawang Bristol.

Di injury time, gelandang Bristol City, Korey Smith, menjebol gawang MU yang dikawal Sergio Romero. Gol tersebut membuat MU gagal mempertahankan gelar Piala Liga Inggris.

"Dalam periode terbaik MU, kami kehilangan permainan. Tentu kita tidak ingin perpanjangan waktu, semua pemain MU mencoba untuk memenangi pertandingan di menit 90. Itulah sebabnya saya bilang mereka beruntung," kata Mourinho di situs resmi klub.

"Mereka beruntung dalam permainan, tapi mereka berjuang untuk menjadi beruntung. Terkadang Anda berpikir bahwa keberuntungan datang entah dari mana, tapi biasanya keberuntungan berasal dari usaha, dari kepercayaan, yang mereka miliki," ujar manajer MU sejak musim lalu itu.

Sejarah bagi Bristol

Mourinho tak marah ketika Bristol City merayakan kemenangan secara berlebihan. Baginya, hal ini wajar mengingat sejarah The Robins, sebutan Bristol City, yang biasa saja.

Bagi The Robins, mengalahkan MU merupakan prestasi besar. Klub yang berdiri pada 123 tahun lalu itu hanya mampu menjadi runner up Piala FA pada 1909.

Sementara di Piala Liga Inggris, raihan terbaik Bristol City hanya melaju ke babak semifinal, yakni pada musim 1970–71, 1988–89, dan 2017-18.

"Itu adalah malam yang besar bagi mereka dan mungkin bagi beberapa pemain saya, ini bukan malam yang besar. Bagi mereka, ini adalah hari besar," ucap manajer berusia 54 tahun tersebut.

Sudah Biasa

Mourinho juga sudah tak terkejut ketika tim gurem berhasil mencatatkan kemenangan di Piala Liga Inggris. Menurut Mourinho, hal semacam ini terjadi setiap musim.

"Kadang-kadang ini bisa terjadi. Bristol City bermain cemerlang, mereka berjuang seperti itu adalah permainan sekaligus hidup mereka, yang mungkin itu adalah hari yang indah untuk sepak bola, sebuah tim dari divisi bawah menang, hari besar untuk mereka," katanya mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya