Jakarta - Bek tengah tim nasional Indonesia U-19, Rachmat Irianto, merasakan perubahan setelah kehadiran dua asisten pelatih Luis Milla, Eduardo Perez dan Miguel Gandia. Menurutnya, timnas Indonesia U-19 kini bermain lebih cepat dan taktis.
Timnas Indonesia U-19 menjalani pemusatan latihan di bawah arahan Eduardo Perez dan Miguel Gandia karena sang pelatih kepala, Bima Sakti, tengah mengikuti kursus lisensi kepelatihan A AFC di Sawangan, Depok. Witan Sulaeman dkk.., menjalankan program latihan di bawah supervisi Luis Milla.
Pada latihan di Lapangan ABC, Senayan, Rabu (21/2/2018), Timnas Indonesia U-19 mendapatkan menu latihan small side games. Sistem ini berjalan dengan cara para pemain dibagi menjadi tiga kelompok dan bermain cepat di area yang kecil. Luis Milla sering menerapkan menu tersebut saat menangani Timnas Indonesia U-23.
Advertisement
Para pemain Timnas Indonesia U-19 harus berusaha bermain cepat. Tak jarang umpan-umpan yang mereka kirimkan kepada teman justru mendarat di kaki lawan. Namun, intensitas permainan yang tinggi menjadkan mereka tak punya waktu lama menyesali kesalahan.
Rachmat Irianto merasa wajar jika para teman-temannya mengalami kesalahan dalam permainan cepat itu. Namun, bek muda Persebaya Surabaya itu melihat para pemainnya mampu bermain cepat dan taktis di bawah asuhan dua asisten Luis Milla itu.
"Kesalahan jadi wajar, karena kami merasakan pelatih dan menu latihan yang baru. Kamipun harus bisa memahami instruksi pelatih dengan baik," ujar pemain yang akrab disapa Rian itu kepada Bola.com, usai sesi latihan Rabu (21/2/2018) pagi.
Perubahan permainan yang lebih cepat dan taktis membutuhkan tenaga yang lebih besar dalam latihan. Rachmat Irianto merasa teman-temannya tak mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi pelatih.
"Kalau saya melihat para pemain bisa menikmati sesi latihan bersama pelatih-pelatih Spanyol ini," tegas pemain Timnas Indonesia U-19, yang juga anak dari legenda Persebaya Surabaya, Sugiantoro, itu.