Teco Tidak Larang Pemain Persija Bermedia Sosial, Asalkan…

Persija tersandung video bermasalah.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 30 Mar 2018, 08:40 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2018, 08:40 WIB
Latihan Persija
Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco tidak melarang para pemainnya untuk menggunakan media sosial. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco, tidak melarang para pemain menggunakan media sosial. Tapi, ia mengingatkan skuat asuhannya untuk lebih hati-hati dalam menggunakan kalimat candaan.

Dalam beberapa hari belakangan, Persija tengah diterpa masalah video penghinaan yang diduga dilakukan pemain. Lebih bahayanya, umpatan tersebut diarahkan kepada suporter Persib Bandung, Viking.

Viking telah membawa kasus ini ke Mapolrestabes Bandung, Kamis (29/3/2018). Militan Persib itu menuntut pelaku penghinaan untuk meminta maaf secara terbuka.

“Boleh (pemain Persija) bermedia sosial. Tidak masalah. Tapi, harus hati-hati saat bercanda dengan orang lain, tidak bagus,” ujar Teco.

“Harus respek dengan tim lawan. Semua pemain profesional. Di sana (Viking), juga profesional,” katanya.

Pelajaran untuk Persija

Bhayangkara FC Imbangi Persija Jakarta
Kasus video rasis jadi pelajaran untuk Persija. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pihak Persija telah mengutarakan permintaan maaf secara terbuka kepada Viking. Teco menganggap kasus ini seharusnya tidak diperpanjang hingga pengaduan ke kepolisian.

Di sisi lain, Viking juga memiliki rivalitas yang mengakar dengan suporter Persija, Jakmania. Risiko paling buruk ialah perseteruan dua kelompok suporter ini kian meruncing lantaran diperpanjangnya kasus ini.

“Kita tahu dua suporter ini, kita tidak mau banyak masalah. Saya pikir ini sudah selesai. Tapi benar-benar pelajaran untuk tim,” ungkap arsitek berusia 43 tahun tersebut.

Tuntut Pelaku Minta Maaf

Dirigen Viking, Yana Umar, meminta pelaku penghinaan secara gentleman mengaku dan meminta maaf kepada kelompoknya. Meski telah membawa kasus ini kepada pihak yang berwajib, Yana mengaku terbuka dengan proses mediasi.

"Kita tidak melihatnya sebagai pemain Persija-nya, tapi sebagai pesepakbola profesional, mantan pemain timnas, tapi attitude-nya seperti itu dan tak patut dicontoh," tutur Yana dinukil dari laman resmi Viking.

"Sebagai manusia tentunya tak lepas dari kesalahan, dan kita juga sebagai manusia harus memaafkan. Tapi di sisi lain kan Viking ini organisasi suporter jadi harus berembuk juga dengan pegurus lainnya untuk membicarakan seperti apa langkah-langkahnya. Kita ingin si orangnya itu yang harus meminta maaf," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya