Liputan6.com, Istanbul- Bintang NBA dari klub New York Knicks Enes Kanter mendapat kabar buruk pada pertengahan Juni ini. Ayah Kanter, Mehmet dijatuhi hukuman penjara 15 tahun oleh pemerintahan Turki.
Mehmat mendapat hukuman berat karena dianggap pemerintahan Recep Tayyip Erdogan sebagai anggota organisasi teroris. Mehmet dituduh berhubungan dengan lebih dari 100 pendukung Fethullah Gulen.
Seperti diketahui, Gullen merupakan oposisi yang menjadi musuh bebuyutan Erdogan. Gullen dan para pendukungnya dicap sebagai teroris oleh Erdogan setelah dituduh melakukan upaya kudeta yang gagal pada tahun 2016.
Advertisement
Kanter sendiri memang dikenal sebagai pendukung berat Gullen, yang juga seorang ulama. Di media sosial, Kanter vokal menyuarakan dukungan untuk Gullen. Kebetulan Gullen memilih tinggal di Amerika Serikat.
Menanggapi vonis terhadap ayahnya, Kanter marah besar. Melalui Twitter, Kanter kembali menyerang Erdogan yang dinilainya sebagai seorang diktator.
"Saya akan terus berjuang untuk Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Berbicara, Keadilan dan Demokrasi di atas segalanya. Saya akan membela apa yang saya yakini. Semua yang saya lakukan adalah berusaha menyuarakan orang-orang yang tidak bersalah. Jagalah keluarga saya, orang-orang yang tidak bersalah dalam doa-doa Anda 🙏 # DictatorErdogan 🇹🇷 @ RT_Erdogan," kicau Kanter.
Hampir Ditangkap di Indonesia
Tahun lalu Kanter pernah membuat kehebohan Indonesia. Dia datang berkunjung untuk yayasan amalnya. Namun kurang dari 24 jam di Jakarta, Kanter langsung kabur ke Singapura dan membatalkan serangkaian acara termasuk Salat Jumat di Masjid Istiqlal.
Kanter terpaksa kabur ke Singapura karena mengetahui pemeritahan Erdogan meminta kepolisian Indonesia untuk menangkapnya di Jakarta dengan tuduhan orang yang berbahaya.
Usai kabur dari Indonesia, eks pemain Oklahoma City Thunder itu sempat ditahan di bandara di Rumania akibat pemerintah Turki membatalkan paspor miliknya. Pemerintah Amerika Serikat sampai turun tangan memulangkan Kanter ke New York.
Advertisement