Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto, menganggap pebulutangkis Indonesia sudah terbiasa menjalani jadwal turnamen yang padat. Budiharto memiliki pendapat tersendiri tentang agenda padat di dunia bulu tangkis. Ia tidak menganggap Kejuaraan Dunia sebagai pengganggu atlet untuk mempersiapkan Asian Games 2018.
Penyelenggaraan Kejuaraan Dunia dan Asian Games hanya berjarak dua pekan. Kejuaraan Dunia dimulai 30 Juli-5 Agustus, sedangkan Asian Games mulai 18 Agustus 2018.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Minimnya waktu persiapan dikhawatirkan membuat konsentrasi atlet terganggu. Namun, Budiharto tidak sependapat dan justru menganggap Jonathan Christie dkk. siap mengharumkan nama bangsa di dua turnamen tersebut.
Advertisement
"Saya yakin atlet kita sudah terbiasa menghadapi kondisi suatu turnamen yang cukup berdekatan. Menurut saya, atlet kita tidak ada masalah apa pun, baik yang turun di Kejuaraan Dunia maupun Asian Games," kata Budiharto ketika ditemui di Pelantas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (26/7/2018).
"Situasi itu masih dalam kondisi yang baik dan mereka siap untuk berprestasi. Bagi PBSI, Asian Games adalah salah satu event yang sangat penting. Karena itu merupakan kehormatan kita semua sebagai tuan rumah untuk mencatat prestasi yang kita harapkan," ujar Budiharto.
PBSI menargetkan satu gelar di Kejuaraan Dunia 2018. Adapun dalam Asian Games, PBSI mengusung target proyeksi pemerintah, yaitu satu medali emas.
Sumber: Bola.com