Pep Guardiola Tidak Suka Tiki-Taka

Manajer Manchester City, Pep Guardiola ternyata tidak begitu menyukai taktik tiki-taka

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 16 Okt 2018, 06:24 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2018, 06:24 WIB
Manajer Manchester City, Pep Guardiola
Manajer Manchester City, Pep Guardiola. (AFP/Daniel Roland)

Liputan6.com, Manchester - Manajer Manchester City, Pep Guardiola ternyata tidak begitu menyukai taktik tiki-taka. Padahal, ia dianggap sebagai penemu taktik tersebut saat masih menukangi Barcelona.

"Jujur, saya tidak terlalu menyukai tiki-taka sebagai konsep. Tetapi kami tahu ke mana keinginan kami dengan bola," kata Guardiola seperti dilansir Football Espana.

Pep Guardiola menukangi Barcelona dari musim 2008/09 hingga 2011/2012. Lewat taktik tiki-takanya, Guardiola  mempersembahkan 14 trofi bagi Blaugrana -julukan Barcelona.

Taktik ini kemudian menular ke timnas Spanyol. Pasalnya, banyak pemain timnas ketika itu bermain di Barcelona seperti Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.

Hasilnya, Timnas Spanyol keluar sebagai juara Piala Dunia 2010 di bawah asuhan Vicente Del Bosque. Capaian itu membuat Guardiola dianggap sebagai salah satu pelatih yang mengubah dunia sepak bola.

"Ada nostalgia dengan taktik tiki-taka sekarang, tetapi menyenangkan bisa mengalami taktik itu. Mari lihat, apakah publik akan masih membicarakannya 10-20 tahun lagi," kata Pep Guardiola.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berkat Pemain Muda

Manchester City, Swansea City, Premier League
Pep Guardiola pernah sukses besar bersama Barcelona (AFP/Paul Ellis)

Lebih lanjut, Guardiola pun menolak dianggap sebagai penemu tiki-taka. Menurutnya, kesuksesan Barcelona ketika itu bukan semata karena tiki-taka.

"Saya tidak menemukan tiki-taka. Kami menjuarai Liga Champions dengan Barcelona dan tim yang dipenuhi para pemain yang memulai di akademi pada umur 8 sampai 10 tahun," kata Guardiola.


Berguru dari Johan Cruyff

Guardiola menambahkan, dirinya banyak berguru kepada mendiang Johan Cruyff. Menurut Guardiola, Cruyff adalah tipe pelatih yang terbuka.

"Dia membantu kami mengerti cara berbeda melihat sepak bola. Ini seperti pergi ke sekolah setiap hari. Kami akan menang dan dia akan memberitahu kami alasan kami menang. Dia membuat kami jatuh cinta," kata Guardiola mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya