Liputan6.com, Manchester - Manajer Manchester City, Pep Guardiola ternyata tidak begitu menyukai taktik tiki-taka. Padahal, ia dianggap sebagai penemu taktik tersebut saat masih menukangi Barcelona.
"Jujur, saya tidak terlalu menyukai tiki-taka sebagai konsep. Tetapi kami tahu ke mana keinginan kami dengan bola," kata Guardiola seperti dilansir Football Espana.
Advertisement
Baca Juga
Pep Guardiola menukangi Barcelona dari musim 2008/09 hingga 2011/2012. Lewat taktik tiki-takanya, Guardiola mempersembahkan 14 trofi bagi Blaugrana -julukan Barcelona.
Taktik ini kemudian menular ke timnas Spanyol. Pasalnya, banyak pemain timnas ketika itu bermain di Barcelona seperti Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.
Hasilnya, Timnas Spanyol keluar sebagai juara Piala Dunia 2010 di bawah asuhan Vicente Del Bosque. Capaian itu membuat Guardiola dianggap sebagai salah satu pelatih yang mengubah dunia sepak bola.
"Ada nostalgia dengan taktik tiki-taka sekarang, tetapi menyenangkan bisa mengalami taktik itu. Mari lihat, apakah publik akan masih membicarakannya 10-20 tahun lagi," kata Pep Guardiola.
Berkat Pemain Muda
Lebih lanjut, Guardiola pun menolak dianggap sebagai penemu tiki-taka. Menurutnya, kesuksesan Barcelona ketika itu bukan semata karena tiki-taka.
"Saya tidak menemukan tiki-taka. Kami menjuarai Liga Champions dengan Barcelona dan tim yang dipenuhi para pemain yang memulai di akademi pada umur 8 sampai 10 tahun," kata Guardiola.
Advertisement
Berguru dari Johan Cruyff
Guardiola menambahkan, dirinya banyak berguru kepada mendiang Johan Cruyff. Menurut Guardiola, Cruyff adalah tipe pelatih yang terbuka.
"Dia membantu kami mengerti cara berbeda melihat sepak bola. Ini seperti pergi ke sekolah setiap hari. Kami akan menang dan dia akan memberitahu kami alasan kami menang. Dia membuat kami jatuh cinta," kata Guardiola mengakhiri.