Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi menjadi pembicara di Kongres ke-10 Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) di Maha Vihara Meitrya, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (17/11). Pada kesempatan ini, Menpora memotivasi mahasiswa untuk bisa menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
Di Kongres yang bertemakan ‘Keadilan Sosial Untuk Keutuhan Bangsa’ tersebut, Menpora memuji persiapan panitia dalam mempersiapkan acara. Terlebih, penari berhasil membuat Menpora terpukau lewat aksinya dengan tarian senam kasih semesta.“Pengisi acaranya keren, saya terpukau dan kagum. Sangat bagus, apalagi tariannya sangat kompak, energik, penarinya terus tersenyum,” katanya.
Baca Juga
Kepada peserta kongres yang mencapai seribuan orang ini, Menpora mendorong pemuda untuk menjadi pemimpin dimasa yang akan datang. Menurutnya, kongres merupakan tempat berkumpulnya aktivis. Disitu, pemimpin mengkomunikasikan tujuan yang akan dilakukan pada kedepannya.
Advertisement
Setelah itu, Menpora memberi kejutan untuk peserta yang bisa menjawab kuis. Adapun pertanyaan yang diberi yakni nama tarian yang dilakukan oleh pengisi acara.
Salah seorang peserta Kongres, Aldo langsung meresponsnya dengan mengangkat tangan. Dia langsung diajak bergabung diatas panggung oleh Menpora. Pemuda itu pun lalu menjawabnya.“Itu tarian senam kasih semesta, bertujuan untuk orang yang menyaksikan dapat menikmatinya dan juga dapat berbahagia,” ujar Aldo.
Menpora yang mendengar jawaban itu langsung memberikan satu bola yang langsung dibubuhkan tanda tangan Menpora. Dia berpesan, setiap olahraga harus menjunjung sportifitas.
Setelah itu, Menpora kemudian melanjutkan kuis berhadiah itu. Adapun pertanyaan selanjutnya yakni lagu pada Asian Games 2018 yang dibawakan oleh penyanyi Via Vallen dan capaian prestasi Indonesia di pesta olahraga Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018.
Lagi-lagi, peserta yang terpilih dapat menjawab pertanyaan Menpora Imam Nahrawi seterusnya diberi bola yang juga dibubuhkan tanda tangannya.“Junjunglah sportifitas, yang kalah adalah awal menuju kemenangan dan yang menang adalah awal untuk mempertahankan kemenangan. Kemudian, olahraga memberi ruang yang bebas untuk siapa pun. Seluruh atlet yang mengharumkan nama Indonesia harus dapat perlakuan yang sama, bonus yang sama (pada Asian Games dan Asian Para Games),” tutup Menpora.
(*)