Liputan6.com, Rio de Janeiro - Mantan striker Inter Milan, Adriano membuka beberapa cerita mengenai kehidupannya di Italia. Dia masih ingat jelas kebaikan hati Ronaldo.
Adriano datang pertama kali ke Inter Milan pada 2001. Ketika itu, pria asal Brasil tak mengenal siapapun. Hanya rekan senegaranya, Ronaldo yang mengajaknya berbicara.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Saya ingat Ronaldo menyambut saya dengan baik, bahkan di rumahnya," kata Adriano, dikutip dari Football Italia.
"Kehidupan pertama di Milan, saya tinggal di hotel. Kemudian Ronaldo bertanya, apakah saya ingin tinggal di rumahnya. Itu sangat mengesankan," ujarnya menambahkan.
Adriano masih ingat betul di awal kedatangannya, bahkan di ruang ganti. Pria yang mencetak 27 gol bersama Timnas Brasil itu hanya bisa menatap pemain Inter Milan lainnya tanpa menyapa.
"Saya hanya melihat semua pemain di ruang ganti, mulai dari Clarence Seedorf hingga Marco Materazzi," ucap mantan striker Inter Milan yang saat ini berusia 36 tahun itu.
Zanetti Pemimpin Sejati
Adriano juga mengatakan, Javier Zanetti merupakan pemimpin sejati. Pria yang pernah menjadi kapten Inter Milan sangat memahami semua karakteristik pemain.
"Dalam hal olahraga, ruang ganti, hingga kehidupan, Zanetti bisa menjadi contoh. Dia berada di samping saya ketika ayah saya meninggal," kata Adriano.
"Saya berterima kasih kepanya untuk semua yang dia lakukan untuk keluarga saya. Setiap bicara soal Zanetti, saya selalu emosional," ujar pencetak 48 gol di Liga Italia bersama Inter Milan itu, menambahkan.
Advertisement
Hidup di Rio
Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola pada 2016, Adriano memilih tinggal di tanah kelahirannya, Rio de Janeiro. Namun, Adriano menegaskan, dirinya tidak gantung sepatu dari dunia sepak bola.
"Sekarang saya bahagia bersama keluarga dan teman saya di Rio. Kami menjalani kehidupan yang sangat normal. Saya tidak pensiun, saya hanya memutuskan untuk diam," ucapnya mengakhiri.
Saksikan video pilihan berikut ini: