Dukung Koulibaly, Boateng Berbagi Pengalaman Buruk saat Dilecehkan

Boateng juga pernah menghadapi insiden serupa ketika ia bermain untuk AC Milan.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 29 Des 2018, 20:40 WIB
Diterbitkan 29 Des 2018, 20:40 WIB
Kevin Prince Boateng
Kevin Prince Boateng mengaku seharusnya bisa gabung Real Madrid (DANIEL ROLAND / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kevin Prince-Boateng ikut menanggapi insiden pelecehan rasis yang dialami bek Napoli, Kalidou Koulibaly, di San Siro pada Boxing Day Serie A. Saat itu Napoli bertanding di markas Inter Milan.

Inter Milan akhirnya menang 1-0 dalam pertandingan yang dirusak pelecehan yang dilakukan fans Inter kepada pemain Senegal itu.

Boateng juga pernah menghadapi insiden serupa ketika ia bermain untuk AC Milan. Insiden itu terjadi dalam pertandingan persahabatan melawan Pro Patria.

Boateng mendapat nyanyian bernada ejekan dari suporter Pro Patria. Karena kesal Boateng mengambil bola dan menendangnya ke arah tribun.

Gelandang asal Ghana itu kemudian berjalan meninggalkan lapangan. Aksi Boateng ini didukung pemain AC Milan lainnya, dan menolak untuk melanjutkan pertandingan.

Dihina

Kevin-Prince Boateng
Kevin-Prince Boateng (C) UEFA.com

"Saya tidak berpikir telah ada kemajuan. Jika mungkin, situasinya telah memburuk sejak saat itu. Saya merasa diperlakukan lebih buruk dari Koulibaly," kata Boateng kepada Il Corriere della Sera.

"Ini adalah rasisme. Tanya Koulibaly bagaimana perasaannya ketika dia meninggalkan lapangan. Saya hanya ingin orang-orang mengerti apa artinya dihina karena memiliki kulit hitam."

Dua Periode

Boateng kini bergabung dengan Sassuolo setelah menjalani musim impresif bersama Eintracht Frankfurt,

Boateng sebelumnya sempat memperkuat AC Milan selama dua periode.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya