MotoGP: Marc Marquez Adalah Mick Doohan di Masa Sekarang

Di MotoGP 2019, Repsol Honda akan diperkuat Jorge Lorenzo dan Marc Marquez.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2019, 09:20 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2019, 09:20 WIB
Repsol Honda, Marc Marquez - Jorge Lorenzo
Dua pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (kiri) dan Jorge Lorenzo (kanan), diperkenalkan sebagai pembalap untuk MotoGP 2019 di Madrid, Rabu (23/1/2019). (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Liputan6.com, Madrid - Repsol Honda akan menyongsong MotoGP 2019 dengan kepala tegak. Sejak era pasangan Mick Doohan dan Alex Criville (1994-1999), untuk pertama kali mereka menggandengkan dua juara dunia kelas tertinggi, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. Mengawinkan 12 gelar dunia, Marquez dan Lorenzo pun disebut-sebut sebagai 'dream team'.

Baik Doohan maupun Criville hadir dalam peluncuran tim Repsol Honda 2009 di Madrid, Spanyol pada Rabu (23/1) lalu, dan Criville sedikit bernostalgia soal rivalitasnya dengan Doohan. Menurutnya, Marquez dan Lorenzo bakal memiliki rivalitas yang cukup mirip dengan saat dirinya dan Doohan bertandem di masa lalu.

Criville dan Doohan memang dikenal merupakan rival bebuyutan. Selama enam tahun bersama-sama membela Honda, mereka kerap sengit memperebutkan gelar dunia. Doohan pun merebut gelar dunia GP500 1994-1998, dan Criville meraih prestasi serupa pada 1999, yakni saat Doohan mendadak pensiun akibat cedera kaki yang cukup parah.

"Setiap orang berbeda, dan saya juga tak mirip siapa pun, karena setiap rider punya gayanya sendiri. Tapi tentu ada kemiripan. Marc adalah juara dunia bertahan, ia punya lima gelar dunia di MotoGP dan tujuh secara total, dan Jorge akan meraih gelar tahun ini dengan segala cara. Jadi jika kita tengok ke belakang, Marc adalah Mick dan Jorge adalah Crivi," ujar Criville kepada AS Motor.

Meski hanya sekali merebut gelar GP500, Criville tetap menjadi sosok yang sangat dihormati para rider Negeri Matador. Pasalnya, ia merupakan rider Spanyol pertama yang mampu merebut gelar di kelas tertinggi. Rekor ini dianggap sebagai 'pembuka jalan' bagi rider Spanyol lainnya untuk meraih prestasi serupa. Lorenzo pun sukses melakukannya pada MotoGP 2010 lalu, disusul Marquez pada 2013.

 

Lebih Ringan

Mick Doohan.
Legenda balap motor, Mick Doohan. (AFP/Johannes Eisele)

"Memang kenyataannya begitu, karena di GP500, sangat sulit bagi rider Spanyol untuk menang. Ada rider hebat seperti Angel Nieto dan Sito Pons, tapi mereka lebih memilih turun di kelas yang lebih ringan. Di GP500 ada banyak rider Amerika, dan sangat sulit bertarung dengan mereka. Jadi saat saya meraih gelar dunia, rider Spanyol lain pasti bisa juga melakukannya," ungkap Criville.

Soal hubungan Marquez dan Lorenzo, Criville juga yakin mereka akan menghadapi berbagai rintangan untuk memiliki atmosfer kerja yang harmonis. Pasalnya, hal ini juga terjadi padanya dan Doohan saat bertandem. Meski begitu, Criville yakin situasi akan jauh lebih baik saat keduanya sudah tak lagi balapan.

 

Rasa Hormat

"Pada awalnya, hubungan saya dengan Mick sama seperti Marc dan Jorge sekarang; baik, penuh rasa hormat. Tapi kemudian ada ketegangan. Situasi ini membuat tim jadi kuat dan membuat Anda berkembang sebagai pebalap. Mick adalah musuh saya, tapi juga obsesi saya. Saya ingin mengalahkannya dan itulah yang membuat saya berkembang. Dulu, kami memang rival, tapi kemarin kami makan malam bersama dan kami punya hubungan baik. Beginilah dunia olahraga," tuturnya.

Sumber: Bola.net

Saksikan video menarik di bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya