Jakarta Pelatih utama ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, mengaku kehilangan Liliyana Natsir yang memutuskan gantung raket setelah Indonesia Masters 2019.
Liliyana Natsir memutuskan menyudahi perjalanan panjang selama 24 tahun menjadi atlet bulutangkis, dan 17 tahun menjadi pemain nasional yang mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.
Advertisement
Baca Juga
Dari sekian banyak sosok yang berada di sekeliling Liliyana Natsir, pelatih kepala ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, bisa jadi yang paling sedih dengan keputusan Liliyana Natsir. Ia sudah menyadari bakal kehilangan sapaan pagi hari, yang biasa disampaikan Liliyana.
"Pasti saya merasa sedih dan merasa kehilangan. Saya menemukan dia dari nol hingga saat ini, jelas saya merasa kehilangan sosok seorang Butet. Ia pribadi yang baik, memiliki karakter yang kuat dan semua yang ada di dalam dirinya itu baik," ujar Richard Mainaky, Minggu (27/1/2019).
"Ada kata-kata dari Butet yang akan membuat saya merasa kehilangan. Setiap pagi dia datang, saya sudah di lapangan, dia selalu mengatakan, "Selamat pagi Bung, apa kabar?" Itu adalah kata-kata yang akrab dengan saya di setiap pagi hari, dan itu akan hilang," lanjutnya.
Sebagai pelatih yang mendampingi Liliyana Natsir selama bertahun-tahun, Richard menitipkan pesan untuk kelanjutan hidup pebulutangkis kelas dunia yang akrab disapa Butet itu.
Â
Bekerja Keras
"Apa yang selalu dilakukannya ketika masih menjadi pebulutangkis, agar juga bisa dilakukan di luar sana. Selalu bekerja keras dan tidak pernah menyerah," ujarnya.
Liliyana Natsir akan memainkan pertandingan terakhir dalam kariernya pada Minggu sore (27/1/2019). Bersama Tontowi Ahmad, Butet akan tampil di pertandingan final ganda campuran Indonesia Masters 2019 menghadapi pasangan China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Advertisement