Gebrakan Manchester City

Manchester City berhasil mempertahankan gelar juara Piala Liga Inggris usai mengalahkan Chelsea lewat adu penalti.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 25 Feb 2019, 17:15 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2019, 17:15 WIB
Manchester City Juara Piala Liga Inggris
Pemain Manchester City merayakan setelah memenangkan pertandingan final Piala Liga Inggris melawan Chelsea di Wembley, Minggu (24/2). Manchester City dipaksa bertarung hingga babak adu penalti untuk mengandaskan perlawanan Chelsea. (AP/Alastair Grant)

Liputan6.com, Jakarta Manchester City menambah koleksi trofinya bersama Pep Guardiola. The Citizens keluar sebagai juara Piala Liga Inggris setelah mengalahkan Chelsea, Minggu (24/2/2019). 

Ini merupakan trofi kedua yang dipersembahkan Guardiola bagi Manchester City musim ini. Sebelumnya, pelatih asal Spanyol itu juga membawa City meraih Community Shield 2018.

Menghadapi Chelsea, Manchester City datang dengan kepercayaan diri yang tinggi setelah dua pekan lalu sukses mempermalukan The Blues di ajang Premier League. Pada pertemuan yang berlangsung di Stamford Brige tersebut, City menang telak 6-0.  

Namun tidak mudah bagi Manchester City merebut trofi Piala Liga Inggris 2019. Bertanding di Stadion Wembley, The Citizens harus melalui babak adu penalti untuk mengalahkan Chelsea. Usai bermain tanpa gol selama 120 menit, Manchester City akhirnya menang 4-3.

Pertandingan ini juga sempat diwarnai aksi membangkang kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga. Dia menolak meninggalkan posisinya saat pelatih Chelsea, Maurizio Sarri menggantinya. 

Ini merupakan trofi Piala Liga Inggris kedua beruntun Manchester City setelah tahun lalu berhasil meraih sukses yang sama bersama Pep Guardiola. "Tentu saja saya senang," kata Guardiola kepada Sky Sports usai pertandingan melelahkan di Wembley Stadium. 

"Pujian buat Chelsea, mereka tampil luar biasa. Saya senang bisa mempertahankan gelar ini untuk pertama kali dalam sejarah klub," ujar mantan pelatih Barcelona itu menambahkan. 

Guardiola tidak lupa memuji para pemainnya. Terlebih kemenangan ini diraih lewat adu penalti. Menurutnya hal ini merupakan ujian bagi mental bertandingan bagi pasukannya. 

"Hal terpenting, ketika memasuki adu penalti adalah mental dan kami berhasil," katanya. 

"Kami menurunkan pemain hebat, Chelsea juga punya pemain berkualitas dan setelah hasil dua minggu lalu, kami yakin bakal lebih sulit. Ini adalah final," beber Guardiola. 

Kemenangan ini sekaligus membuat Guardiola semakin percaya diri menangani Manchester City. Dia senang karena musim ini, para pemain The Citizens sudah mulai menunjukkan karakter bermain yang selalu haus kemenangan. Mental ini juga terlihat saat Manchester City yang sempat tertinggal 1-2 dan harus tampil dengan 10 pemain akhirnya mampu  mengalahkan Schalke 3-2 pada leg 1 babak 16 besar Liga Champions, 21 Februari lalu.

"Dalam kasus Barcelona dan Bayern Munich, pertanyaan tentang mentalitas untuk memenangkan gelar sudah ada dalam sejarah mereka," katanya. “Kamu tidak perlu melakukan sesuatu yang istimewa. Orang-orang selalu berkata, 'karakter yang dimiliki City dari tertinggal 1-2 menjadi pulih dan berbalik menang 2-1 adalah luar biasa," katanya. 

Meski demikian, Guardiola enggan memberi tekanan lebih kepada para pemainnya, termasuk soal peluang merebut empat gelar atau quadruple musim ini. Meski peluang untuk meraih multigelar itu terbuka lebar, Guardiola enggan menjanjikan hal tersebut terlalu dini. 

"Itu namanya menjual ilusi. Di Inggris, berapa kali satu tim bisa merebut empat gelar dalam satu musim?" ujar Guardiola. "Jangan tempatkan tekanan itu di pundak kami," katanya. 

 

Jangan Terlena

Manchester City Juara Piala Liga Inggris
Bek Manchester City Vincent Kompany mengangkat trofi setelah memenangkan pertandingan final Piala Liga Inggris melawan Chelsea di stadion Wembley, London, Minggu (24/2). Manchester City Chelsea lewat drama adu penalti 4-3. (AP/ Tim Ireland)

Kesempatan Manchester City menambah koleksi trofinya sebenarnya masih terbuka lebar. Di ajang Piala FA, The Citizens telah melaju hingga ke babak perempat final dan akan bertemu tim asal Wales, Swansea City, 17 Maret mendatang. Sementara di ajang liga, Raheem Sterling cs hanya terpaut 1 poin dari pemuncak klasemen sementara, Liverpool. 

Di pentas Liga Champions, asa Manchester City juga masih terjaga setelah berhasil memetik kemenangan 2-1 atas Schalke 04 pada leg pertama babak 16 besar, 21 Ferbruari lalu. 

"Kemenangan ini sangat berarti karena ini upaya tim sesungguhnya," beber Vincent Kompany yang baru tampil pada babak kedua. "Pertama yang ini, kami sangat dekat hari ini dan itu menunjukkan sebera fokus kami menghadapinya. Kami harus kembali ke liga pada hari Selasa dan kami tidak boleh terlena," beber pemain asal Belgia tersebut. 

 

Incar Semua Gelar

Manchester City, Sergio Aguero
Striker Manchester CIty, Sergio Aguero, merayakan gol yang dicetak ke gawang Chelsea dalam laga lanjutan Premier League di Stadion Etihad, Senin (11/2/2019) dini hari WIB. (AP Photo/Jon Super)

Sementara itu, Sergio Aguero yang menjadi penendang kedua dalam drama adu penalti melawan Chelsea juga menyambut gembira keberhasilan timnya mengangkat trofi Piala Liga Inggris. Ini jadi pemicu semangat mereka untuk memenangkan semua kompetisi yang ada. 

"Kami di sini untuk berjuang di semua kompetisi," kata Aguero. 

"Tentu saja Liga Champions bukan hal mudah, tapi kami akan terus mencoba, setidaknya melangkah sejauh yang kami bisa. Lalu ada Premier League dan saya ingin mengatakan kami akan berjuang untuk meraih semua gelar yang masih ada," beber Sergio Aguero yang telah berhasil mengoleksi tujuh gelar juara selama berkostum Manchester City.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya