Liputan6.com, Jerez- MotoGP 2019 sudah menghasilkan hasil beragam selama tiga seri di Qatar, Argentina dan Amerika Serikat. Tiga pembalap berbeda berhasil menjadi juara.
Pada MotoGP Qatar, pembalap Mission Winnow Ducati berhasil menjadi juara. Sedangkan di Argentina giliran Marc Marquez yang mendominasi.
Baca Juga
Advertisement
Alex Rins menghadirkan kejutan di MotoGP Austin, Texas Amerika Serikat pada 14 April lalu. Dia juga berhasil kalahkan Valentino Rossi di perebutan podium juara.
Yang menarik bukan hanya para juara di tiga seri MotoGP, tapi juga para pembalap muda yang punya potensi mengejutkan musim ini. GP One mencatat setidaknya ada empat orang pembalap yang berpotensi untuk mengejutkan musim ini.
Mereka adalah Francesco Bagnaia, Joan Mir, Fabio Quartararo dan Miguel Oliveira. Semuanya berasal dari tim berbeda dan lapar akan kemenangan.
Â
Â
Potensi Quartararo
Kalau bicara calon rookie terbaik maka Quartararo berada di posisi terdepan. Pembalap asal Prancis yang gabung di Petronas Yamaha Sepang Racing Team ini tampil bagus meski memakai motor YZR M1 2018, tidak seperti pembalap Yamaha lainnya.
Dia saat ini memuncaki klasemen di antara pembalap rookie dengan 17 poin. Dia finis di posisi 7 pada MotoGP Amerika Serikat dan ini menjadi posisi terbaik bagi rookie sejak John Hopskins melakukannya di 2002.
Progres Quartararo terlihat. Sempat kesulitan di Qatar, dia rebut posisi 8 di Argentina. Lalu posisi 7 di Austin.
Posisi dua diantara Rookie yaitu Bagnaia. Murid Rossi yang memperkuat Pramac Ducati ini finis ke-9 di Texas.
Dia juga memperlihatkan progres karena di Qatar berada di posisi ke-16 dan finis 14 di Argentina.
Advertisement
Mir dan Oliveira
Posisi ketiga dipegang oleh pembalap Suzuki, Joan Mir. Dibanding rookie lainnya, dia sudah membalap dengan motor dari pabrikan langsung dan yang terbaru.
Tim yang diperkuatnya, Suzuki, juga kini sudah bisa menang. Mir finis posisi ke-8 di Qatr, namun jeblok di Argentina dan Texas karena gagal finis.
Sedangkan Oliveira membalap untuk tim satelit KTM Tech3. Tiga kali balapan di finis di posisi 17 di Qatar, 11 di Argentina dan 14 di Austin. Oliveira sepertinya sudah mulai adaptasi di MotoGP.