Liputan6.com, Jakarta Jakarta sebenarnya tidak hanya dihuni Persija saja. Dulu, Jakarta memiliki lima klub yang mewakili area masing-masing seperti PSJS Jakarta Selatan, Persijatim, Persitara, Persija dan Persija Barat.
Persija Barat menjadi diantara klub unik yang lebih memfokuskan diri dalam pembinaan pemain muda di Jakarta. Persija Barat mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Jakarta Barat yang dipimpin Walikota H Rustam Effendi dan juga akademi sepak bola La Liga atau EDF La Liga.
Menurut CEO Persija Barat, Taufik Jursal Effendi, dirinya melihat klub ini punya potensi untuk menampung pemain muda di Jakarta. Rencana Taufik menjadikan Persija Barat sebagai rumah untuk pesepak bola muda dimulai 2016.
Advertisement
Saat itu, Persija Barat berubah menjadi klub yang berbadan hukum di bawah PT Jakarta Bola Prima.
"Saya melihat bukan hanya Persija saja, tapi Persija yang lainnya juga harus bisa bangkit seperti di Selatan dan Utara. Saya datang ke Persija Barat pada 2015 dengan konsep tersebut dan alhamdulilah mendapat sambutan bagus," kata Taufik dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.
"Kami mulai bentuk badan hukum pada 2016 dan bentuk perusahaan bagi Persija Barat dengan independen. Kami bekerja sama dan tidak lagi bergantung lagi pada bantuan dana pemerintah dan donatur. Kami berusaha mencari sumber dana sendiri
"Konsep inilah yang sekarang terus berjalan dengan saya sebagai CEO, lalu jajaran kami ada John Freshy Hutahean, AKPB Ahmad Ruslan, dan Matsani Manong. Kami mengkonsepkan bagaimana Persija Barat tumbuh menjadi profesional," katanya menambahkan.
Â
Â
Video
Kompetisi Amatir
Persija Barat tak pernah ikut liga 1 atau 2, karena memang lebih banyak berkecimpung di kompetisi amatir.Jajak langkah mereka lebih banyak bermain di kompetisi amatir seperti Liga Nusantara DKI Jakarta dan kini Liga 3 DKI Jakarta.
Era 2012, Persija Barat pernah sampai pada Divisi Satu Liga Indonesia. Namun prestasi itu tak berlanjut dan kini tim dari Cengkareng, Jakarta Barat itu berkompetisi di kasta daerah.
Komitmen sebagai rumah untuk pesepak bola muda semakin terbuka usai menjalin kerjasama dengan EDF La Liga. EDF La Liga sebagai sekolah sepak bola yang menggunakan kurikulum sepak bola Spanyol bisa bermanfaat diterapkan kepada pemain-pemain muda di Jakarta.
"Sekarang kami bekerja sama dengan EDF La Liga dan ini membantu kami terus bertahan dan giat lakukan program pembinaan usia muda," ujar Taufik.
Salah satu bentuk kerjasama dengan EDF La Liga yaitu saat seleksi pemain U-15 Oktober 2018 lalu. Program ini tak hanya berjalan sementara. Taufik menjelaskan, program ini bakal berlangsung selama dua tahun. Pemain-pemain muda yang terbentuk bakal dilatih di Akademi La Liga dan juga Persija Parat.
"Tujuan program ini bukan saja untuk sepak bola tapi juga attitude, teamwork, character, responsibility, Friendship, have fun, mental dan gembira belajar berlatih bertanding sepak bola," kata Taufik kepada Liputan6.com.
Â
Advertisement