Manchester - Gelandang Manchester United, Paul Pogba menjadi target hinaan netizen setelah gagal mengeksekusi penalti saat melawan Wolverhampton Wanderers. Pertandingan pekan kedua Premier League itu berakhir imbang 1-1.
Melakoni laga pekan kedua Premier League di Molineux Stadium, Senin (19/8/2019), gelandang Timnas Prancis itu memiliki kesempatan mencetak gol, sekaligus membawa The Red Devils, julukan Manchester United, meraih kemenangan lewat titik putih.
Akan tetapi, eksekusi penalti Paul Pogba pada menit ke-68 gagal berbuah gol. Bola hasil tendangan 12 pas Pogba mampu digagalkan kiper Wolverhampton, Rui Patricio. Hingga akhir laga, skor 1-1 tetap tidak berubah.
Advertisement
Selepas pertandingan, Paul Pogba dihujani berbagai kritikan dan hinaan di media sosial, khususnya Twitter. Bahkan, tak sedikit ejekan yang diterima pemain berusia 26 tahun tersebut bernada rasial.
Manchester United akan mengambil sikap tegas terkait situasi tersebut. Bahkan, MU akan melakukan investigasi agar bisa mengidentifikasi oknum suporter yang melakukan hinaaan tersebut.
"Semua bagian dari Manchester United merasa terhina dengan ejekan rasialis yang ditujukan kepada Paul Pogba. Kami benar-benar mengutuk hal tersebut," tulis pernyataan resmi klub.
"Mereka yang mengaku suporter Manchester United, namun memiliki pemikiran seperti itu, tidak memiliki tempat di klub ini. Mereka tidak mewakili visi dan semangat dari klub ini."
"Satu hal yang membuat kami cukup gembira adalah masih banyak suporter yang ikut mengutuk ejekan tersebut."
"Manchester United tidak memiliki toleransi terhadap apa pun bentuk rasialisme atau diskriminasi. Kami memiliki kampanye untuk membuang rasialisme dari sepak bola," tulis pernyataan tersebut.
Reaksi Twitter
Twitter yang menjadi platform ejekan bernada rasial kepada Paul Pogba akan melakukan pertemuan dengan Manchester United. Twitter bakal melakukan pembenahan untuk melindungi para penggunanya.
"Dalam beberapa pekan ke depan, perwakilan Twitter akan bertemu dengan Manchester United, Kick It Out (organisasi anti rasialisme di sepak bola), dan pemangku kepentingan di masyarakat yang tertarik mendengar tentang pekerjaan proaktif yang dilakukan Twitter, untuk mengatasi penyalahgunaan rasialisme secara online kepada pesepak bola tertentu di Inggris," ujar seorang juru bicara Twitter kepada Sky Sports News.
"Kami selalu menjaga dialog yang terbuka dan sehat dengan mitra kami di ruang ini, tetapi kami tahu perlu berbuat lebih banyak untuk melindungi pengguna kami. Perilaku rasialisme tidak memiliki tempat di platform kami dan kami sangat mengutuknya."
"Untuk tujuan ini, kami berharap dapat bekerja lebih dekat dengan mitra kami demi mengembangkan solusi bersama. Sementara itu, untuk bagian Twitter, kami akan terus memantau percakapan secara proaktif, dan mengambil tindakan penegakan agresif ketika konten melanggar aturan kami."
Advertisement
Menimpa Tammy Abraham
Kejadian serupa juga dialami penyerang Chelsea, Tammy Abraham. Pemain asal Inggris itu menjadi korban ejekan bernada rasial setelah gagal mengeksekusi penalti, saat The Blues kalah dari Liverpool pada laga Piala Super Eropa 2019, di Vodafone Park, Istanbul, 14 Agustus lalu.
Kick It Out menyebut tindakan tersebut sebagai hal yang menjijikkan. Sementara itu, Chelsea mengutuk tindakan rasialisme yang menimpa Tammy Abraham dan berjanji akan mengambil tindakan tegas.
Sumber: Sky Sports