Lawan Timnas Indonesia, Timnas Malaysia Diminta Tidak Terbuai Memori 2010

Pelatih Timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe, minta skuatnya tak terlena dengan kenangan di Piala AFF 2010. Selain itu, pemain juga harus mengabaikan ajakan "perang" di medsos.

oleh Aning Jati diperbarui 04 Sep 2019, 10:10 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 10:10 WIB
FOTO: Malaysia Gelar Latihan Perdana Jelang Hadapi Timnas Indonesia
Pemain Timnas Malaysia saat latihan jelang laga kualifikasi Piala Dunia di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9). Malaysia akan berhadapan dengan Indonesia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta Timnas Malaysia diminta tidak terprovokasi dan terbuai dengan memori 2010 saat melawan tuan rumah Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar pada Kamis (5/9/2019). Malaysia sudah tiba di Jakarta sejak Selasa siang (3/9/2019).

Pada malam harinya, tim asuhan pelatih Tan Cheng Hoe ini berlatih di Lapangan ABC, yang berada di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.

Jelang keberangkatan ke Jakarta, Tan Cheng Hoe bicara di hadapan awak media Negeri Jiran. Ia menggunakan kesempatan itu untuk mengingatkan skuatnya agar tak terlena dengan pertandingan penuh memori yang pernah dijalani Timnas Malaysia sembilan tahun lalu, tepatnya di Piala AFF 2010.

Tim Harimau Malaya sukses menyegel gelar pada Piala AFF 2010, dengan mengalahkan Timnas Indonesia di partai final. Pada leg pertama di Stadion Nasional, Bukit Jalil, Malaysia menang 3-0. 

Di leg kedua, tim yang ketika itu dilatih K. Rajagopal, mampu mengatasi tekanan puluhan ribu suporter Merah-Putih yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Hasilnya, mereka "hanya" kalah 1-2. 

Timnas Malaysia pun jadi juara Piala AFF 2010 dengan kemenangan agregat 4-2 atas Timnas Indonesia.

Tan Cheng Hoe ingin pasukannya memahami bahwa kondisi Timnas Indonesia saat ini sudah beda dibandingkan masa itu. Ia memang sangat memahami situasi sembilan tahun lalu, lantaran saat itu ia menjabat sebagai asisten pelatih Rajagopal.

Ia mengatakan seluruh tim peserta saat ini punya standar tinggi untuk mewujudkan ambisi lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022 sekaligus putaran final Piala Asia 2023.

"Ya, itu merupakan kemenangan besar pada 2010 di Jakarta. Tapi, situasi sekarang sangat berbeda karena ini kualifikasi untuk Piala Dunia dan Piala Asia. Kami tahu kubu Indonesia telah mempersiapkan diri dengan sangat keras, selain menurunkan beberapa pemain naturalisasi untuk membantu mereka dalam hal ini," ujar Tan Cheng Hoe dikutip dari Utusan.

"Tentu kami datang dengan satu tekad, yakni keinginan melaju lebih jauh dalam kampanye ini. Kami harus disiplin dan fokus dalam setiap pertandingan," imbuh pelatih asal Kedah itu.

Abaikan Perang di Medsos

Tan Cheng Hoe
Pelatih Timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe, saat latihan jelang laga kualifikasi Piala Dunia di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9). Malaysia akan berhadapan dengan Indonesia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Cheng Hoe juga dengan tegas menyatakan misi kedatangan tim asuhannya ke Jakarta, tak lain adalah membawa pulang tiga poin berharga.

"Jadi, fokus saya juga ke pemain saya, tak hanya tim lawan. Saya juga mengingatkan pemain saya untuk tak terbawa perang di medsos, serta tetap fokus ke pertandingan," ucapnya.

Seperti diketahui jelang laga klasik negara satu rumpun ini, pendukung kedua tim sudah mulai ramai berakvitas di media sosial. Perang urat saraf antarsuporter mulai mewarnai lini masa di beberapa platform media sosial.

Timnas Malaysia dijadwalkan menjalani sesi latihan resmi di SUGBK, Rabu (4/9/2019), jam 19.00 WIB, atau satu hari sebelum bersua Indonesia, Kamis (5/9/2019).

Sumber: Utusan

Disadur dari Bola.com, penulis: Aning Jati/Editor: Aditya Wicaksono, published (4/9/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya