Merasa Dirugikan Promotor, Tim Bank BJB Delta Garage Ambil Langkah Hukum

Gelar juara seharusnya jatuh kepada pembalap dari tim Bank BJB Delta Garage Avan Abdullah malah jatuh ke Zharfan Rahmadi.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 26 Des 2019, 19:30 WIB
Diterbitkan 26 Des 2019, 19:30 WIB
Balap Mobil
Gelar juara yang seharusnya jatuh kepada pembalap dari tim Bank BJB Delta Garage Avan Abdullah malah jatuh ke Zharfan Rahmadi. (Dok Bank BJB)

Liputan6.com, Jakarta - Manajer tim Bank BJB Delta Garage Ali Redha bakal mengambil langkah hukum kepada promotor kejuaraan Honda Jazz Speed Challenge (HJSC). Dia menganggap promotor tak kunjung menepati janji untuk menganulir kemenangan dari pembalap Tim Banteng Sport yakni Zharfan Rahmadi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ali saat menanggapi hasil akhir di HJSC 2019 kelas Master yang berakhir pada awal Desember lalu. Gelar juara yang seharusnya jatuh kepada pembalap dari tim Bank BJB Delta Garage Avan Abdullah malah jatuh ke Zharfan Rahmadi. 

"Tunggu 2-3 hari ke depan ya janji promotor memberi angin surga tapi sampai sekarang tidak ada kepastian dan cenderung mengulur ulur waktu. Reyno Romein selaku lawyer tim kami menyimpulkan bahwa alasan demi alasan itu sekadar buying time dan kita akan mengambil langkah tegas langkah hukum secara pidana," ujar dia kepada wartawan, Kamis, (26/12/2019).

Ali menjelaskan, Avan Abdullah sendiri sebelum berlangsungnya pertandingan final tengah berada dalam posisi leading poin dan berpotensi menjadi kandidat kuat juara dengan menyelesaikan 1 balapan penentuan.

Namun demikian, kata dia, jelang satu jam jelang final kelas Master HJSC tiba-tiba Avan Abdullah dipanggil oleh Manejer Event HJSC Anondo Eko dan Race Direction HJSC, Anthony Sarwono. 

"Ini maksudnya apa? Kok seenak udel main rubah putusan dan poin yang telah diumumkan? Bahkan kami melihat itu sekaligus sebagai teror untuk pembalap kami yang tengah bersiap melakukan start," ucap Ali.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Seharusnya Juara

Ali menlanjutkan Avan seharusnya sudah akan menjadi juara lantaran pihak HJSC menghukum Zharfan pemimpin klasemen dengan pengurangan 25 poin dan melarang tampil di event yang digelar dan disponsori PT Honda Prospect Motor musim depan.

"Dengan demikian, seharusnya Avan naik jadi juara 1 di seri 6 tersebut sekaligus memimpin klasemen HJSC dengan leading 8 poin di atas Zharfan. Satu kaki Avan juga sudah menginjak podium juara," jelas Ali.

Menurut Ali, tindakan semena-mena promotor ternyata tak hanya kepada pembalapnya, namun juga kepada pembalap lain seperti Fino Saksono dan Moh Arief dengan pelaku insiden yang sama yaitu Zharfan.

"Keempat yang dirugikan promotor yang kebetulan pembalap tersebut Haridarma di perebutan juara nasional ITCR Max," kata Ali mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya