bank bjb Pastikan Kegiatan Bisnis Berjalan Normal

Bank bjb memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis tetap berjalan dengan normal.

oleh Septian Deny Diperbarui 13 Mar 2025, 19:42 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2025, 19:39 WIB
bank bjb
bank bjb/Istimewa.... Selengkapnya

 

Liputan6.com, Jakarta Menanggapi pemberitaan yang berkembang mengenai bank bjb, manajemen ingin menegaskan komitmennya terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), transparansi, dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

"bank bjb senantiasa menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan berkomitmen untuk menjalankannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Corporate Secretary bank bjb Ayi Subarna, Kamis (13/3/2025).

Dalam menjalankan operasionalnya, bank bjb memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis tetap berjalan dengan normal. Keberlanjutan operasional perusahaan menjadi prioritas utama, dengan jajaran direksi dan manajemen yang tetap fokus memberikan layanan terbaik kepada nasabah, mitra bisnis, serta pemegang saham.

bank bjb terus mengupayakan pertumbuhan bisnis yang sehat dan bertanggung jawab demi memenuhi kewajibannya kepada seluruh pemangku kepentingan.

"Kami juga mengapresiasi kepercayaan yang terus diberikan oleh para pemegang saham, mitra bisnis, nasabah, dan masyarakat luas. bank bjb berkomitmen untuk menjaga profesionalisme, transparansi, serta kepercayaan publik dalam setiap aspek operasionalnya. Dengan semangat ini, Kami akan terus menjalankan bisnis secara bertanggung jawab dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi," tutup dia.

 

Promosi 1

Yusuf Saadudin Ditunjuk jadi Dirut Bank BJB, Gantikan Yuddy Renaldi yang Mundur

Gedung bank bjb
Gedung bank bjb di Bandung.... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) resmi mengumumkan pergantian Direktur Utama. Hal ini dilakukan setelah perseroan menerima pengunduran diri Yuddy Renaldi dari posisinya sebagau Direktur Utama Bank BJB.

Bank BJB menyampaikan bahwa Yuddy Renaldi mengajukan pengunduran diri pada 4 Maret 2025. Dua hari kemudian, pada 6 Maret 2025, Dewan Komisaris Bank BJB, berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi, memutuskan untuk memberhentikan Yuddy Renaldi dari jabatannya sebagai Direktur Utama.

“Pada 11 Maret 2025, Rapat Direksi Bank BJB menetapkan Yusuf Saadudin, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Konsumer dan Ritel, untuk mengisi posisi Direktur Utama,” ungkap manajemen Bank BJB dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/3/2025).

Keputusan ini didasarkan pada Memo Dewan Komisaris Nomor 22/DKO/M/2025 yang diterbitkan pada 10 Maret 2025. Bank BJB menegaskan bahwa pergantian kepemimpinan ini tetap mengacu pada Keputusan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Nomor 63 yang dikeluarkan pada 22 Oktober 2024.

Merujuk laman resmi Bank BJB, Yusuf Saadudin saat ini tercatat sebagai Warga Negara Indonesia. Dia lahir di Bandung pada tahun 1973. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Akuntansi di Universitas Padjajaran pada tahun 1999 dan menyelesaikan program Magister Hukum Ekonomi dan Bisnis di Universitas Padjajaran pada tahun 2015.

Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain, Pemimpin Divisi Kredit Konsumer Bank BJB periode 2021 – Juli 2024. Yusuf juga sempat menjabat Pemimpin Divisi KPR & KKB Bank BJB periode 2019 – 2021.

 

Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi Mengundurkan Diri

Yuddy Renaldi
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, Jakarta, Kamis (12/12/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Pada tanggal 4 Maret 2025, Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Yuddy Renaldi selaku Direktur Utama Perseroan. Pengunduran diri tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan alasan pribadi.

Pengunduran diri mendadak Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, mengguncang dunia perbankan, terutama mengingat status BJB sebagai Bank Pemerintah Daerah Jawa Barat.

Meski terjadi perubahan dalam jajaran direksi, perseroan menegaskan bahwa operasional dan layanan Bank BJB tetap berjalan normal. Manajemen berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik kepada nasabah serta menjaga kinerja perusahaan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik.

Sementara itu, KPK saat ini tengah mengusut dugaan korupsi dalam pengadaan iklan Bank BJB periode 2021-2023. Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan bahwa KPK sedang menangani perkara dugaan markup dana penempatan iklan pada tahun 2021-2023 yang totalnya mencapai Rp 200 miliar lebih. Modusnya adalah dengan menggelembungkan harga penempatan iklan di media, yang semula dihargakan Rp 200 juta menjadi Rp 400 juta per placement.

Penggelembungan anggaran ini diduga direkayasa oleh para tersangka dan mengalir sebagai setoran ke sejumlah pejabat, termasuk Ahmadi Noor Supit, dengan tujuan untuk menghapus temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sejauh ini, KPK telah menetapkan lima orang tersangka, dua di antaranya berasal dari internal BJB, termasuk seorang petinggi berinisial YR, yang kuat dugaan adalah Yuddy Renaldi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya