Liputan6.com, Surabaya - Persebaya Surabaya mampu bangkit di Shopee Liga 1 2019. Skuat berjuluk Bajul Ijo menyelesaikan kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu pada posisi kedua dengan 54 poin, terpaut 10 poin dari Bali United yang tampil sebagai juara.
Bangkitnya Persebaya tak lepas dari sentuhan tangan dingin Aji Santoso. Pelatih yang menggantikan Wolfgang Pikal pada Oktober 2019 itu, sukses mengembalikan performa terbaik Persebaya.
Padahal, saat itu Persebaya dalam kondisi yang tidak cukup bagus lantaran berada di posisi ke-11. Aji pun mengakui ada tiga langkah yang dilakukannya untuk membawa Persebaya berprestasi.
Advertisement
"Pertama kali saya kumpulkan beberapa pemain, saya tanya ada masalah apa. Mereka akhirnya bicara dan kami cari solusinya. Kita sepakat bangun tim dengan semangat baru," kata juru taktik berusia 49 tahun itu seperti dikutip dari laman Liga Indonesia, Selasa (31/12/2019).
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Langkah Berikutnya
Langkah kedua, Aji Santoso merombak cara bermain tim. Dia mengembalikan gaya bermain khas Surabaya ke dalam tim. Sebab, ada banyak pemain kunci dalam tim yang asli Surabaya dan binaan klub internal Persebaya.
"Apalagi saya, coach Bejo [Sugiantoro] dan coach Uston [Nawawi] mantan pemain di sini (Persebaya) juga. Jadi, kami tahu seperti apa karakter dari tim ini seperti apa," ucapnya.
Advertisement
Langkah Ketiga
Ketiga, Aji Santoso mengembalikan mental bertanding pemain. Diakuinya, hasil imbang melawan Tira Persikabo pada laga debutnya sangat penting. Walau imbang, hasil ini membuat pemain mulai tumbuh rasa percaya dirinya.
"Setelah itu kami menang lawan PSM dan di situ sudah nampak potensi dari tim ini. Saya ciptakan suasana yang nyaman agar pemain bisa lepas di lapangan, tidak ada tekanan saat mereka bermain," ucapnya.