Soal Pemotongan Gaji Pemain, PSSI Bakal Diskusi Lagi

Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional alias FIFpro telah mengirimkan surat kepada PSSI untuk mempertanyakan kebijakan pembayaran 25 persen gaji pemain.

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 12 Apr 2020, 03:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2020, 03:00 WIB
launching jersey Shopee Liga 1 2020
Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, bersama Direktur Program SCM, Harsiwi Achmad, dan perwakilan dari 18 klub tim saat launching Shopee Liga 1 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (24/2). Sebanyak 18 klub pamerkan jersey untuk kompetisi Shopee Liga 1 2020. (Bola.com/Yoppy Renato)

Jakarta - Keputusan PSSI untuk mempersilakan setiap klub untuk membayar gaji para pemainnya maksimal 25 persen khusus rentang waktu Maret-Juni 2020 ternyata belum final.

Wakil Ketua PSSI, Cucu Somantri mengatakan bahwa pihaknya akan kembali mendiskusikan pemotongan gaji pemain dalam waktu dekat.

"Nanti akan kami undang untuk membicarakannya bersama," ujar Cucu dinukil dari Antara.

Menurut purnawirawan TNI berpangkat akhir Mayor Jenderal itu, tidak mudah untuk menggelar diskusi di tengah wabah virus corona. Belum lagi, berkumpul dengan banyak orang dalam satu tempat juga tidak dibenarkan.

Hanya saja, Cucu berjanji akan menuntaskan polemik pemotongan gaji ini dengan baik. "Saya rasa pemain pun menyadari kesulitan klub saat ini," jelas Cucu.

Sebelumnya, PSSI mengedarkan surat berisi enam keputusan penting tentang 'Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Musim 2020 Dalam Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Virus Corona' pada 27 Maret 2020. Satu di antara isi suratnya adalah memperbolehkan klub memotong hak-hak skuatnya hingga 75 persen untuk Maret, April, Mei, dan Juni 2020.

FIFpro Mempertanyakan

PSSI Logo
Logo PSSI. (Bola.com/Dody Iryawan)

Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional alias FIFpro telah mengirimkan surat kepada PSSI untuk mempertanyakan kebijakan pembayaran 25 persen gaji pemain.

FIFpro pada surat bertanggal 4 April 2020 yang ditandatangani Direktur Legal Roy Vermeer, meminta penjelasan dari PSSI mengapa keputusan tersebut ditetapkan tanpa berdiskusi dengan asosiasi pemain di negaranya masing-masing. Padahal, perkumpulan pemain di Indonesia memiliki Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).

FIFpro meminta PSSI untuk berkoordinasi dengan APPI sebelum memutuskan pemotongan gaji pemain. Menanggapi itu, Cucu berkilah komunikasi kedua belah pihak terbatas akibat wabah virus corona.

"Itu masalah komunikasi saja. Dalam situasi sekarang, komunikasi terbatas," jelas Cucu.

Disadur dari: Bola.com (penulis M Adiyaksa, editor Wiwig, published 11/4/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya