Jakarta - Tifus atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan bakteri sehingga mengakibatkan gejala demam. Penyakit ini akan berkembang ketika daya tahan tubuh sedang lemah.
Dilansir dari Halodoc, tifus terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Bakteri Salmonella typhii berkembang dengan subur di tempat yang kotor.
Penyakit ini cukup sering terjadi di Indonesia. Di musim penghujan, tifus merupakan satu di antara penyakit yang harus diwaspadai.
Advertisement
Gejalanya bisa dibilang sering kali mirip dengan penyakit lain seperti DBD, sehingga sulit untuk dibedakan. Tifus penyakit yang unik karena penularan bakteri bisa terjadi, walau orang yang menyebarkan bakteri tifus tidak menderita tifus.
Penularan bisa terjadi lewat kontak langsung dengan pasien tifus yang tidak menjaga kebersihan. Saat masuk ke tubuh, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat dan memicu penyakit.
Cara utama untuk mencegahnya adalah dengan menjaga kebersihan makanan, minuman, serta lingkungan di tempat Anda tinggal.
Umumnya, gejala tifus mulai muncul sekitar 1-3 minggu setelah tubuh terinfeksi. Ditandai dengan demam tinggi, diare, serta sakit kepala yang terus memburuk dalam kurun waktu beberapa minggu.
Penyakit tifus tidak boleh disepelekan. Jika tidak ditangani dengan baik, tifus bisa berakibat fatal.
Untuk mencegah komplikasi yang tak diinginkan, penting untuk mengenali seperti apa gejala tifus sehingga Anda bisa mencegah kondisi memburuk.
Berikut beberapa gejala tifus yang dapat muncul dirangkum dari berbagai sumber, Senin (13/4/2020).
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Gejala Tifus yang Harus Diketahui
- Demam yang meningkat secara bertahap tiap hari hingga mencapai 39°C-40°C. Demam juga akan lebih tinggi pada malam hari.
- Nyeri otot.
- Sakit kepala.
- Merasa tidak enak badan.
- Pembesaran ginjal dan hati.
- Kelelahan dan lemas.
- Berkeringat.
- Batuk kering.
- Penurunan berat badan.
- Sakit perut.
- Kehilangan nafsu makan.
- Anak-anak sering mengalami diare, sementara orang dewasa cenderung mengalami konstipasi.
- Muncul ruam pada kulit berupa bintik-bintik kecil berwarna merah muda.
- Linglung, merasa tidak tahu sedang berada di mana dan apa yang sedang terjadi di sekitar dirinya.
Advertisement
Faktor Risiko Tifus
- Sanitasi buruk.
- Tidak membersihkan tangan sebelum makan, atau kurang bersih dalam mencuci makanan.
- Mengonsumsi sayur-sayuran yang menggunakan pupuk dari kotoran manusia yang terinfeksi.
- Mengonsumsi produk susu atau olahannya yang telah terkontaminasi.
- Menggunakan toilet yang sudah terkontaminasi bakteri.
Segera konsultasikan kepada dokter jika mengalami demam tinggi dan beberapa gejala di atas.
Sumber: Berbagai sumber
Disadur dari Bola.com (Penulis Alfi Yuda / Editor Aning Jati, Published 13/4/2020)