Liverpool - Raheem Sterling menghabiskan lima musim di Liverpool. Setelah itu, ia pindah ke Manchester City. Selama perjalanan kariernya, Sterling mengaku merasakan banyak perubahan dalam hidupnya.
Satu perubahan besar yang dirasakan Sterling adalah hubungannya dengan legenda Liverpool, Steven Gerrard. Dulu Raheem Sterling sangat mengidolakan Gerrard dan menganggapnya seperti pahlawan.
Namun, rasa kekaguman itu sekarang sudah berubah menjadi hubungan profesional biasa. Kekaguman terhadap Gerrard perlahan menghilang seiring perjalanan kariernya.
Advertisement
"Mungkin ketika saya berusia 17, 18, dan 19 tahun, saya mengagumi pemain-pemain hebat. Saat muda, saya memerhatikan Ronaldiho. Jika kalian mengecek histori saya di Youtube, maka saya melihat setiap video sepanjang karier Ronaldinho," kata Sterling, seperti dilansir Liverpool Echo, Sabtu (25/4/2020).
"Dia pemain yang manuvernya sering saya tiru ketika berlatih di kebun, tapi tak pernah berhasil. Saya berusaha sebaik mungkin mengeluarkan kemampuan, tapi dia memang spesial."
"Steven Gerrard adalah orang pertama yang rasanya saya kagumi. Saya tak percaya bisa berdiri di depannya. Tapi, sekarang semuanya hanya bisnis. Saya perlu mengalahkan timnya dan sesimpel itu. Saya rasa mereka (Gerrard dan Ronaldinho) pemain hebat dan segalanya. Tapi, sekarang semuanya sudah berubah," sambung Raheem Sterling.
Jebolan Akademi Liverpool
Raheem Sterling wajah menjadikan Gerrard sebagai panutannya karena dirinya berkembang di akademi Liverpool. Dia berhasil menembus tim senior pada 2012.
Perlahan namun pasti Sterling menjadi pilihan utama bagi Liverpool. Sang pemain menjalani 129 laga bersama The Reds, dengan menyumbangkan 23 gol.
Ia dengan cepat menjelma menjadi satu di antara pemain muda paling menjanjikan di Eropa. Dia membentuk trio ganas bersama Luis Suarez dan Daniel Sturridge di Liverpool.
Namun, Raheem Sterling memilih membelot ke Manchester City pada 2015 setelah mendapat tawaran yang menggiurkan. Ia masih memperkuat The Citizen sampai sekarang.
Sumber: Liverpool Echo
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Yus Mei Sawitri, published 26/4/2020)
Advertisement