Andritany Ardhiyasa Enggan Disebut Pemain Didikan Diklat Persib

Kiper Persija, Andritany Ardhiyasa, buka suara soal namanya kerap dikaitkan sebagai produk asli Diklat Persib sebelum mentas di level senior. Bagaimana cerita sesungguhnya?

oleh Ario Yosia diperbarui 09 Mei 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2020, 07:00 WIB
Persija Jakarta Bungkam Arema FC
Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, usai tampil melawan Arema FC pada laga Liga 1 di SUGBK, Jakarta, Sabtu (31/3/2018). Persija menang 3-1 atas Arema FC. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta- Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa memutuskan meluruskan kesalahan data jejak karier profesionalnya yang selama terlanjur beredar luas. Ia menegaskan tidak pernah masuk Diklat Persib Bandung.

Diklat Persib salah satu akademi yang produktif melahirkan pesepak bola top. Selain Andritany ada juga Febri Hariyadi dan juga Ferdinand Sinaga yang pernah meretas karier di sana.

Walau menurut Andritany hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Ia pun mengklarifikasi soal duduk persoalan kenapa dirinya bisa dikait-kaitkan sebagai jebolan Diklat Persib saat diwawancarai oleh komentator kondang Valentino Simanjuntak dalam saluran YouTube Jebreeetmedia TV yang diunggah pada 5 Mei 2020.

“Wawancara ini jangan dipotong ya, biar semua orang tahu bahwa Andritany itu bukan dari Diklat Persib,” tegas Andritany.

“Andritany itu dari Diklat Ragunan. Di Persib itu hanya dipinjamkan untuk main di Piala Soeratin tahun 2007,” kata kiper asal Jakarta tersebut.

Buat kepentingan turnamen belia tersebut, sebelum ke Persib, kiper berusia 28 tahun itu berencana bergabung ke Persijap Jepara Junior, namun sayangnya gagal.

“Awalnya saya mau membela Jepara, tapi dicoret di sana. Akhirnya saya diajak teman untuk merapat ke Bandung yang lagi butuh banyak pemain muda. Saat itu saya  bermain bareng Rachmat Latief, Dedi Kusnandar, Munadi. Eh siapa sangka saya malah beruntung di sana, sempat dicoret di Jepara, pindah ke Persib bisa juara Piala Soeratin,” kata Andritany.

“Tahun berikutnya saya berniat kembali lagi membela Persib Junior, tapi Diklat Ragunan tidak memberi izin. Karena Diklat Ragunan mendapat surat dari ASIOP Apacinti (SSB yang diikuti Andritany), yang memberitahukan bahwa semua pemain dari ASIOP harus memperkuat Persija Barat,” beber Andritany.

“Kalau semua orang bilang kalau Andritany itu didikanDiklat Persib itu salah. Saya hanya sempat membela tim tersebut di kompetisi junior sebelum kembali ke Diklat Ragunan yang mendidik dan membesarkan saya,” ucap Andritany Ardhiyasa.

Betah Bermain di Persija

Piala AFC 2019: Persija Jakarta Vs Ceres-Negros
Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, saat melawan Ceres-Negros pada laga Piala AFC 2019 di SUGBK, Jakarta, Selasa (23/4). Persija takluk 2-3 dari Ceres-Negros. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Karier profesional kiper asli Betawi tersebut sepenuhnya dijalani di Persija Jakarta. Sejak musim 2010 merapat ke Tim Macan Kemayoran ia belum pernah pindah klub.

Karier Andritany melesat di Persija. Ia jadi kiper Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011 dan 2013. Kini ia berstatus sebagai kapten Timnas Indonesia level senior.

Di Persija, pesepak bola kelahiran 27 Desember 1991 itu sukses mempersembahkan gelar Liga 1 2019 dan Piala Presiden 2019. "Sampai saat ini saya masih betah bermain di Persija. Saya amat berharap bisa menutup karier di sini," ungkapnya.

Disadur dari Bola.com (penulis Ario Yosia, Published 8/5/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya