Jakarta Marc Marquez saat ini sudah merasakan delapan titel juara dunia Kejuaraan Dunia Balap Motor. Rinciannya diawali dari gelar juara kelas 125 cc pada musim 2010.
Kemudian ketika naik kelas ke Moto2, pembalap asal Spanyol ini juga menggenggam gelar juara pada musim 2012. Puncaknya di MotoGP, sampai kini, ia sudah mendapat enam gelar juara dunia.
Baca Juga
Karena Efek Nataru, Timnas Vietnam Harus Berangkat Dalam Dua Kelompok usai Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
Sejarah Buruk Juara Bertahan Premier League: Man City Bukan yang Mengalaminya Pertama Kali
Asisten Shin Tae-yong Ungkap Timnas Indonesia Akan Mengevaluasi dan Minta Pemain Menyadari Kekurangan di Piala AFF 2024
Yang patut jadi sorotan, sejak naik kelas ke MotoGP pada musim 2013, Marc Marquez hanya sekali gagal menyabet titel terbaik. Adalah musim 2015 ketika ia kalah bersaing kontra Jorge Lorenzo.
Advertisement
Namun siapa sangka, sebelum meraih banyak sukses ini, karier Marc Marquez sempat hancur dan nyaris pensiun tahun 2011.
Semua terjadi ketika ia masih mengikuti kelas Moto2 pada 2011. Kala itu, ia berstatus rookie dan sedang bersaing untuk merengkuh titel juara dunia kontra Stefan Bradl.
Kecelakaan di Sepang
Momen yang nyaris membuat Marc Marquez pensiun itu terjadi pada sesi latihan bebas Moto2 2011 di Sirkuit Sepang, Malaysia. Dia mengalami kecelakaan pada latihan bebas pertama (FP1).
Awalnya kecelakaan tersebut dianggap biasa saja oleh sang pembalap. Dia bahkan sempat mengikuti sesi kualifikasi dan melahap dua lap. Kala itu, lap terbaiknya hanya menempatkannya di posisi 36.
Namun pada akhirnya ia harus melewati lomba GP Malaysia setelah gagal lulus tes medis. Marquez enggan menyerah. Dia turut hadir pada lomba putaran terakhir di Valencia.
Namun pada akhirnya, kakak dari Alex Marquez itu mundur lantaran mengalami masalah penglihatan. Gelar juara dunia Moto2 2011 pun milik Stefan Bradl.
Advertisement
Operasi Mata
Efek dari masalah penglihatan itu, Marquez harus menjalani operasi pada mata kanan. Operasi yang membuatnya harus absen selama lima bulan.
Satu hal yang paling membuatnya sempat depresi adalah dokter yang melakukan operasi tidak memberikan jaminan bahwa mata kanan sang pembalap bisa kembali seperti semula.
Pada titik inilah, Marquez merasa frustrasi dan penuh tanda tanya apakah bisa melanjutkan mimpi sebagai pembalap hebat. "Ini merupakan momen tersulit dalam karier saya," kata Marquez.
"Karena itu merupakan lima bulan begitu panjang dengan cedera itu. Kami mengunjungi dokter sebanyak 6-7 kali untuk memahami tipe cedera seperti apa yang saya rasakan," lanjut pembalap berusia 26 tahun itu.
Marquez semakin jatuh, karena pada sebuah momen ia pernah mencoba mengendarai motor motocross dan penglihannya masih ganda. Alhasil vonis dokter yang menyebutnya terancam gagal melanjutkan karier semakin terpampang.
"Saya selalu menjaga mentalitas positif. Pelajaran dari pengalaman ini, Anda harus menikmati semua momen. Karena Anda tidak tahu apa yang terjadi di masa depan," Marquez menerangkan.
Sumber: Crash.net
Disadur dari Bola.com (Penulis Hendry Wibowo, published 24/5/2020)