NASA Pelajari 4 Planet Gas yang Tengah Terbentuk

Studi ini juga memperkuat pemahaman tentang evolusi sistem planet, termasuk kemungkinan menemukan planet yang memiliki potensi mendukung kehidupan di masa depan.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 28 Mar 2025, 01:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2025, 01:00 WIB
Planet gas raksasa terpanas
KELT-9b (kanan) menjadi planet terpanas yang pernah ditemukan ilmuwan setidaknya hingga saat ini (Robert Hurt/NASA/JPL-Caltech)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - National Aeronautics and Space Administration (NASA) tengah meneliti empat exoplanet dalam sistem HR 8799 yang berjarak 130 tahun cahaya dari bumi. Sistem HR 8799 ini menjadi perhatian karena merupakan salah satu sistem tata surya muda yang memberikan bukti penting terkait teori pembentukan planet gas seperti Jupiter dan Saturnus.

Dikutip dari laman resminya pada Kamis (27/03/2025), NASA melaporkan bahwa Teleskop Luar Angkasa James Webb berhasil menangkap gambar langsung beberapa planet dalam sistem HR 8799. Pengamatan ini menjadi pencapaian signifikan karena citra eksoplanet sangat sulit diperoleh mengingat jaraknya yang sangat jauh.

Berdasarkan pengamatan citra dari teleskop yang telah dipelajari secara mendalam, planet-planet di HR 8799 diketahui kaya akan gas karbon dioksida. Keempat planet tersebut juga mengalami proses akresi inti.

Proses ini merupakan kondisi di mana planet perlahan-lahan membangun inti padat yang menarik gas dari cakram protoplanet yang mengelilingi bintang induknya. Penemuan teleskop James Webb menunjukkan gambar berlatar belakang hitam dengan simbol bintang HR 8799 di tengahnya.

Cahaya dari bintang tersebut terhalangi oleh kehadiran planet-planet di depannya. Dalam citra tersebut, tampak empat eksoplanet yang menyerupai titik-titik kabur yang mengorbit bintang tersebut.

Planet terjauh tampak berwarna biru kabur dan samar, diberi label "b". Kemudian, titik terjauh kedua adalah titik kabur putih kebiruan berlabel "c".

Selanjutnya titik berlabel "e" berada tepat di bawah "c". Lalu, titik yang paling dekat dengan bintang berwarna putih kabur lain diberi nama "d".

Sebagai informasi, HR 8799 berusia sekitar 30 juta tahun. Sistem ini tergolong sangat muda jika dibandingkan dengan tata surya kita yang telah berusia 4,6 miliar tahun.

Kondisi tersebut membuat HR 8799 masih panas dan berada dalam fase pembentukan yang bergejolak. Melalui sinar inframerah yang terpancar dari planet-planet tersebut, para ilmuwan berhasil memperoleh informasi penting tentang bagaimana mereka terbentuk.

NASA menemukan bahwa planet-planet raksasa memiliki dua mekanisme pembentukan utama, yaitu akresi inti dan ketidakstabilan cakram. Dalam proses akresi inti, planet perlahan-lahan membangun inti padat dari unsur-unsur berat yang menarik gas di sekitarnya, seperti yang terjadi pada Jupiter dan Saturnus di tata surya kita.

Proses ini memerlukan waktu yang cukup lama karena pertumbuhan inti planet bergantung pada banyaknya material yang tersedia di cakram protoplanet. Sedangkan pada mekanisme ketidakstabilan cakram, planet terbentuk dari partikel-partikel gas yang dengan cepat menyatu menjadi objek masif di dalam cakram pendingin bintang muda.

Dalam skema ini, material yang membentuk planet berasal dari elemen yang sama dengan bintang induknya, yang kemudian mengalami proses pendinginan sehingga terbentuk planet gas raksasa. Penemuan ini memberikan wawasan berharga bagi para ilmuwan tentang bagaimana planet-planet raksasa terbentuk, khususnya di sistem tata surya muda.

Studi ini juga memperkuat pemahaman tentang evolusi sistem planet, termasuk kemungkinan menemukan planet yang memiliki potensi mendukung kehidupan di masa depan.

(Tifani)

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya