Rasakan Pengalaman Pahit dari Sheffield, MU Diingatkan Punya Duet Maut

MU mendapat pengalaman berharga setelah menelan kekalahan melawan Sheffield United di laga lanjutan Liga Inggris.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 29 Jan 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 08:00 WIB
Bruno Fernandes dan Paul Pogba - Manchester United (MU)
Gelandang Manchester United (MU) Bruno Fernandes dan Paul Pogba saat menghadapi Sevilla di semifinal Liga Europa 2019/20. (foto: AP Photo/Martin Meissner, Pool)

Liputan6.com, Jakarta Manchester United atau MU mengalami kejatuhan setelah bertemu Sheffield United pada laga lanjutan Liga Inggris pertengahan pekan ini. Kekalahan dari tim juru kunci terasa menghukum dan memberi pelajaran berharga.

Ole Gunnar Solskjaer sebenarnya sudah langsung bereaksi setelah Manchester City menghempaskan West Brom yang terancam degradasi untuk naik ke puncak Liga Inggris pada Selasa lalu. Namun gantinya, justru dia mendapat realitas dan pengingat tentang apa yang diperlukan untuk mempertahankan tantangan gelar.

Fakta City adalah tim kesembilan yang berbeda yang berada di puncak Liga Inggris pada tahap tertentu musim ini menunjukkan betapa ketatnya kompetisi papan atas. Dan ini juga menekankan mengapa posisi liga hanya diperhitungkan di setengah jalan dalam satu musim.

MU berada di urutan kelima dengan 31 poin setelah 20 pertandingan tahun lalu namun masih berhasil finis ketiga. Kalah dari Sheffield United sama sekali bukan merupakan konfirmasi dari jalur mereka untuk paruh kedua musim ini, tetapi pelajaran harus diambil jika mereka ingin memastikan kekalahan ini tidak memicu penurunan berkelanjutan.

Solskjaer mungkin menunjuk pada wasit yang tidak konsisten sebagai faktor yang berkontribusi terhadap kekalahan yang memalukan. Tapi, kebobolan dua kali dengan sembrono, menciptakan sedikit di depan gawang dan beberapa penampilan individu yang buruk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini


Belajar

Ole Gunnar Solskjaer - Manchester United (MU)
Manajer Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer memberikan instruksi dalam laga kontra Leeds United pada pekan ke-14 Liga Inggris di Old Trafford, Senin (21/11/2020) dini hari WIB. (Nick Potts/Pool via AP)

Namun dalam jangka panjang, kekalahan ini bisa dilihat sebagai hal yang positif. Manajer dan pemain jadi sering belajar lebih banyak dari kekalahan daripada kemenangan.

Kuncinya sekarang adalah bagi Solskjaer untuk menyemangati timnya sekali lagi dan merebut kembali kesombongan yang telah membuat mereka memulai performa yang tidak terduga di tempat pertama. 


Tak Selalu Masuk Akal

Manchester United vs Liverpool
Gelandang Liverpool, Georginio (kiri) Wijnaldum menendang bola yang dihalangi oleh bek Manchester United, Luke Shaw dalam laga putaran keempat Piala FA di Stadion Old Trafford, Senin dinihari WIB (25/1/2021). Manchester United atau MU singkirkan Liverpool usai menang 3-2. (Phil Noble/Pool via AP)

Mungkin pelajaran terbesar yang didapat adalah berkaitan dengan rotasi skuat. Kekayaan bakat yang tersedia bagi Solskjaer membuat pemilihan tim setiap minggu agak tidak menyenangkan.

Perubahan tidak bisa dihindari setelah kemenangan akhir pekan atas Liverpool. Meski perubahan yang dibuat tidak selalu masuk akal. Pilihan Axel Tuanzebe tidak membuahkan hasil dan Anthony Martial tidak bisa menemukan kembali sentuhan mencetak golnya di pertandingan yang dia cetak hat-trick di musim lalu.


Kemitraan

MU
Fred dari MU menantang Mohamed Salah dari Liverpool selama pertandingan sepak bola putaran ke-4 Piala FA di Old Trafford di Manchester, Inggris, Minggu, 24 Januari 2021. (Laurence Griffiths / Pool via AP)

Fred dan Scott McTominay tetap menjadi kemitraan lini tengah yang paling dapat diandalkan di klub. Namun, ketidakhadiran Luke Shaw di bek kiri terasa.

Itu bukanlah kritik khusus dari Alex Telles, yang memberikan assist, tetapi lebih merupakan pengingat akan kemitraan indah yang telah dibangun Shaw dengan rekan senegaranya Rashford di sayap kiri.


Banyak Waktu

Tanpa dua kemitraan kunci tersebut, MU seringkali terlihat tidak seimbang. Telles dan Tuanzebe masih memiliki banyak waktu di pihak mereka jika mereka ingin menempa karier jangka panjang yang sukses di Old Trafford.

Namun, Solskjaer tidak dapat mengabaikan jurang kualitas yang jelas ketika ia saat ini menurunkan salah satu pemain utamanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya