Liputan6.com, Jakarta - Tony Read bukanlah nama besar di sepak bola. Jangankan dunia, publik Inggris juga tidak banyak yang mengenalnya.
Namun, Read memiliki kisah unik saat meniti karier profesional sebagai pemain. Sosok kelahiran 5 Juli 1942 itu sempat menjadi andalan tim di kedua sisi lapangan.
Ya, capaian Read memang terbantu peraturan yang belum baku. Tidak seperti sekarang, pemain bebas didaftarkan sebagai kiper atau posisi outfield.
Advertisement
Dalam kondisi tersebut, Read sukses mencatatkan diri sebagai top skor Luton Town pada musim 1965/1966.
Dia pun menjadi salah satu penjaga gawang dengan catatan unik seperti nama-nama besar Rogerio Ceni, Jose Luis Chilavert, hingga Hans-Jorg Butt.
Saksikan Video Berikut Ini
Jadi Striker usai Cedera
Read memulai karier di akademi Sheffield Wednesday. Setelah gagal menembus tim utama, dia mencari peruntungan ke Peterborough United.
Di London Road nasibnya tidak membaik. Read hanya tampil dua kali dalam semusim. Dia pun hengkang ke Luton Town.
Read tiba dengan kondisi cedera patah kaki. Dia harus menjalani waktu pemulihan di tim cadangan sembari memulihkan kebugaran.
Di sini Read mulai menemukan talenta lain dalam permainannya. Dia ternyata piawai merobek gawang lawan.
Ketajamannya meyakinkan pelatih untuk mempromosikannya ke tim utama. Read pun langsung diandalkan menjadi ujung tombak tim.
Advertisement
Kembali Jadi Kiper
Read tidak membuang kesempatan. Dia mencetak 12 gol dalam 20 penampilan sebagai starter. Read bahkan sukses mencetak hattrick melawan Notts County.
Sayang produktivitas Read menurun. Setelah periode kering, tim pelatih pun mengembalikannya ke bawah mistar.
Kembali ke posisi asli, Read tetap berkontribusi dan jadi bagian penting tim. Dia tampil rutin dan disukai suporter selama enam musim membela klub.
Read gantung sarung tangan pada 1972 meski baru berusia 30 tahun. Dia memperkuat Luton Town di 203 pertandingan.