Jepang Tetapkan Indonesia Kategori 1 Risiko Tinggi Covid-19 Jelang Olimpiade Tokyo

Sebelumnya kategori 2, Indonesia kini masuk kategori 1 karena tingginya jumlah kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir, yang terus mencetak rekor harian secara beruntun.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 07 Jul 2021, 17:33 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2021, 17:30 WIB
20160808-Ilustrasi Olimpiade Rio 2016-Brasil
Ilustrasi Olimpiade. (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jepang menetapkan Indonesia sebagai negara kategori 1 dengan risiko tinggi infeksi Covid-19 jelang keberangkatan tim Merah Putih untuk Olimpiade Tokyo yang berlangsung 23 Juli-8 Agustus mendatang.

Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono menyatakan, perubahan dari sebelumnya kategori 2 terjadi karena tingginya jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir, yang terus mencetak rekor harian secara beruntun.

“Peringkat itu ditentukan oleh pemerintah metropolitan Tokyo dan pemerintah Jepang, dan Indonesia saat ini berada di kategori 1 dengan risiko Covid-19 yang tinggi,” ungkap Ferry dilansir Antara.

Selain Indonesia, beberapa negara yang masuk dalam kategori 1 adalah Afghanistan, India, Maladewa, Pakistan, dan Sri Lanka. Ferry mengatakan, status Indonesia bisa kembali turun apabila grafik kasus Covid-19 menurun.

Meski kategori 1, Ferry menegaskan status itu tidak menggangu persiapan, rencana keberangkatan kontingen Indonesia ke Tokyo, maupun aktivitas tim selama berlangsungnya Olimpiade 2020.

 

Saksikan Video Berikut Ini


Perlakuan Khusus

Mohammad Ahsan - Bulu Tangkis - Olimpiade 2020
Atlet bulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan menjalani tes PCR di Jakarta jelang keberangkatan ke Olimpiade Tokyo 2020. (foto: PBSI)

Hanya saja, Panitia Olimpiade Tokyo (TOCOG) menetapkan langkah-langkah tambahan yang hanya diberlakukan kepada negara-negara kategori 1.

“Indonesia masuk kategori 1 dan harus karantina 14 hari itu tidak perlu karena itu kebijakan untuk pengunjung umum,” ujar Ferry.

“Sesuai akreditasi di mana Indonesia ada di kategori 1. Perbedaannya adalah kami hanya perlu melakukan tujuh kali swab selama tujuh hari berturut turut sebelum keberangkatan ke Tokyo, dan dua di antaranya wajib PCR, sisanya bisa antigen,” jelasnya.

Selain itu, wakil Indonesia juga tidak diperbolehkan berinteraksi dengan tim dari negara lain selama tiga hari setelah tiba di Jepang.

 


5 Kloter

Cincin Olimpiade Raksasa Mejeng di Tokyo
Sejumlah orang makan di restoran hotel ketika kapal tongkang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Keberangkatan tim Indonesia ke Tokyo terbagi menjadi lima kloter. Pertama tim bulu tangkis bertolak lebih awal pada 8 Juli untuk menjalani pemusatan latihan di Kumamoto.

Dilanjutkan dengan tim advance yang bertugas meninjau lokasi bertolak pada 15 Juli. Penerbangan selanjutnya adalah tim panahan, menembak, dayung, surfing, angkat besi, serta renang pada 17 Juli.

Penerbangan keempat adalah Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari dan ketua CdM bersama tim pada 20 Juli. Terakhir tim atletik pada 24 Juli.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya