Perjuangan Berat Atlet Pelatnas Pengalengan: Rela Kedinginan Demi Kejar Prestasi

Tak hanya itu, mereka juga jauh dari keluarga dan jarang pulang demi terus berlatih.

oleh Thomas diperbarui 21 Des 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2021, 11:00 WIB
Atlet Pelatnas Pengalengan
Atlet Pelatnas Pengalengan (Dok KONI)

Liputan6.com, Jakarta- Masuk Pemusatan Latihan Nasional atau pelatnas merupakan dambaan setiap atlet. Namun bicara soal pelatnas, tidak semuanya memiliki lokasi mewah dan serba lengkap. Salah satunya adalah Pelatnas Pengalengan.

Disana delapan atlet Pelatnas atletik yang berasal dari Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bangka Belitung dan Jawa Barat ini giat berlatih meski berada di lokasi yang jauh dari perkotaan.

Tak hanya itu, mereka juga jauh dari keluarga dan jarang pulang demi terus berlatih. Namun begitu, mereka tetap semangat serta tulus berlatih.

Pekan lalu Pelatnas Pengalengan mendapat kunjungan dari KONI dan komunitas pecinta lari ‘Cerita Lari’. KONI Pusat diwakili wakil kepala bidang media dan humas Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Tirto Prima Putra.

Para atlet Pelatnas Pengalengan bercerita banyak hal, mulai dari Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua yang menjadi kenangan manis hingga perjuangan berlatih pada Pelatnas atletik Pengalengan di bawah binaan pelatih Alex Resmol dan Agung Mulyawan.

Para atlet betul-betul berambisi untuk meraih gelar juara. Tak ada keluhan sedikit pun dari para Patriot Olahraga meski setiap malam, mereka menghadapi kedinginan yang menusuk kulit.

Dingin

Suasana Pelatnas Pengalengan
Suasana Pelatnas Pengalengan (KONI)

Belum ada pemanas ruangan di tempat tidur berdinding anyaman bambu yang mereka tempati. Suhu di lokasi dikabarkan dapat mencapai 9 derajat Celsius pada tempat yang memiliki ketinggian 1.500 meter di atas permukaan air laut.

Dalam rangka meningkatkan performa, para atlet juga mengupayakan terobosan seperti menambah peralatan pendukung serta mendapatkan jasa fisioterapis.

Itu semua dilakukan semata-mata untuk mempersembahkan prestasi kepada negeri dan bangsa tercinta, Indonesia. Terlebih, dari atletik, banyak potensi medali yang dapat mendongkrak peringkat Indonesia di multievent internasional. Tak banyak bicara dan mengeluh, mereka konkret berkarya.

Di antara para atlet yang bersemangat berlatih, ada satu atlet putri yang juga menunjukkan semangat menempuh pendidikan tinggi. Ia adalah Pretty Sihite sedang membuka laptop ketika diintip dari pintu kamarnya. Setiap saat, ia kuliah dimana rekan-rekannya tengah beristirahat.

Pendidikan

Atlet asal Medan itu tengah menjalani program pasca sarjana di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan metode pembelajaran jarak jauh. Atlet spesialis 3000 meter dan 5000 Steeplechase/ lari halang rintang itu mengambil jurusan Ilmu Keolahragaan Spesialis Kepelatihan. Sebelumnya sudah menyelesaikan program sarjana di Universitas Negeri Medan (Unimed).

Pretty menyempatkan berbincang di sela waktunya kuliah. Ia berharap adanya dukungan beasiswa untuk atlet-atlet sepertinya. Khusus untuk dirinya, Pretty berharap adanya beasiswa dari UPI.

Bahkan, ia kaget mendengar adanya beberapa universitas yang mendukung beasiswa kepada atlet berprestasi seperti Universitas Terbuka, London School Public Relation (LSPR), Institut Bisnis & Informatika Kesatuan (IBIK) Bogor, dan Universitas Pakuan. Beberapa universitas tersebut telah bekerja sama dengan KONI Pusat dalam rangka memberikan pendidikan tinggi berkualitas.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya