Hati-hati MU, Penanganan Kasus Dugaan Kekerasan Mason Greenwood Akan Diawasi Seluruh Dunia!

Pemain muda MU Mason Greenwood ditangkap menyusul tuduhan pemerkosaan dan penyerangan yang dilakukan di media sosial.

oleh AY Yustiawan diperbarui 31 Jan 2022, 09:30 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2022, 09:30 WIB
Mason Greenwood - Manchester United 1 - 4 Januari 2022
Pemain Wolverhampton Wanderers Joao Moutinho berebut bola dengan Mason Greenwood dari Manchester United dalam pertandingan Liga Inggris di Old Trafford, Kamis (4/1/2022) dini hari WIB. (AP Photo / Dave Thompson)

Liputan6.com, Jakarta Manchester United atau MU dan Asosiasi Sepak Bola Inggris atau FA telah diperingatkan bahwa 'dunia sedang menonton' saat mereka menangani masalah kekerasan rumah tangga dan tuduhan pemerkosaan yang dilakukan Mason Greenwood.

Seperti diketahui Greenwood Minggu malam waktu setempat (31/1/2022) ditahan polisi menyusul tuduhan pemerkosaan dan penyerangan yang dilakukan di media sosial. Pemain berusia 20 tahun itu, kabarnya sudahh diskors MU.

Dan, Charity Women's Aid atau badan amal kekerasan dalam rumah tangga mengatakan kepada Sportsmail bahwa tanggapan dari klub dan asosiasi sepak bola terhadap penangkapan Greenwood akan diawasi di seluruh dunia.

Farah Nazeer, kepala eksekutif badan amal Women's Aid, mengatakan: "Kami di Women's Aid berbagi keterkejutan dan kesedihan semua orang yang telah mendengar rekaman dan melihat visual dugaan pelecehan yang dilakukan Mason Greenwood.

“Sangat penting bahwa semua majikan, serta pihak berwenang, mengakui kekerasan dalam rumah tangga sebagai kejahatan serius. Manchester United, Asosiasi Sepak Bola dan polisi harus mengambil tindakan yang sesuai," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Donasi

Foto: Bruno Fernandes Gak Maruk, Sumbang Dua Assist saat Manchester United Benamkan Brentford 3-1 di Liga Inggris
Unggul 1-0 membuat Manchester United percaya diri dan mampu mencetak gol kedua sepuluh menit kemudian. Gol dicetak Mason Greenwood usai menerima umpan Bruno Fernandes. (AP/Matt Dunham)

"Ini kemungkinan akan menjadi kasus profil tinggi, dan kami dan dunia sedang menonton - pria, wanita, anak laki-laki dan perempuan yang memandang atlet sebagai pahlawan perlu tahu bahwa tidak pernah ada alasan untuk pelecehan, tidak peduli siapa Anda," ujar Farah

Women's Aid hari ini mengungkapkan bahwa mereka telah mengalami peningkatan dalam donasi dan debit langsung dari publik saat kisah Greenwood berkembang pesat.


Terkenal

Foto: 5 Starter Manchester United yang Sebaiknya Ditepikan Ole Gunnar Solskjaer usai Rentetan Hasil Buruk di Liga Inggris
Mason Greenwood. Striker Manchester United ini hanya sekali absen dalam 11 laga Setan Merah di Liga Inggris musim ini dan semuanya manjadi starter. Kelemahannya adalah masih belum dapat meredam sikap egoisnya. Marcus Rashford cocok menggantikannya sebagai starter. (AFP/Adrian Dennis)

Sekitar 1,5 juta kasus kekerasan dalam rumah tangga dilaporkan oleh perempuan ke polisi setiap tahun. Angka ini diperkirakan terus meningkat selama dua tahun wabah Covid-19.

Tingkat pembuktian yang diperlukan untuk membuktikan tuduhan bisa tinggi. Badan amal lain, Refuge, mengatakan kepada Sportsmail bahwa ini menjadi tantangan yang lebih besar ketika terdakwa terkenal atau terkenal.


Pemicu

Mason Greenwood - Manchester United - 4 Januari 2022
Mason Greenwood melihat ke arah Manajer Manchester United Ralf Rangnick setelah diganti pada menit ke-60 dalam laga Liga Inggris kontra Wolverhampton Wanderers di Old Trafford, Selasa (4/1/2022) dini hari WIB. (AP Foto / Dave Thompson)

Ruth Davison, CEO Refuge mengatakan: 'Audio dan transkrip yang dirilis akan menjadi pemicu bagi banyak wanita," katanya.

Fakta bahwa seorang wanita merasa bahwa dia harus merekam apa yang tampak sebagai pelecehan seksual menunjukkan tingkat bukti yang diharapkan diperoleh wanita agar dapat dipercaya. Ini diperkuat ketika terdakwa terkenal atau memiliki kekayaan dan status yang signifikan," ujar Ruth.


Pelecehan

"Pria yang kasar menggunakan ancaman wanita yang tidak dipercaya untuk mencoba dan membungkam mereka. Tidak ada yang akan percaya Anda' adalah ancaman yang digunakan untuk mengontrol dan mengintimidasi."

“Berbicara tentang pelecehan bisa sangat sulit bagi para penyintas. Apalagi jika terdakwa memiliki status penting. Berbicara membutuhkan keberanian dan ketahanan," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya