Liputan6.com, Jakarta Manchester United atau MU dan Asosiasi Sepak Bola Inggris atau FA telah diperingatkan bahwa 'dunia sedang menonton' saat mereka menangani masalah kekerasan rumah tangga dan tuduhan pemerkosaan yang dilakukan Mason Greenwood.
Seperti diketahui Greenwood Minggu malam waktu setempat (31/1/2022) ditahan polisi menyusul tuduhan pemerkosaan dan penyerangan yang dilakukan di media sosial. Pemain berusia 20 tahun itu, kabarnya sudahh diskors MU.
Baca Juga
Dan, Charity Women's Aid atau badan amal kekerasan dalam rumah tangga mengatakan kepada Sportsmail bahwa tanggapan dari klub dan asosiasi sepak bola terhadap penangkapan Greenwood akan diawasi di seluruh dunia.
Advertisement
Farah Nazeer, kepala eksekutif badan amal Women's Aid, mengatakan: "Kami di Women's Aid berbagi keterkejutan dan kesedihan semua orang yang telah mendengar rekaman dan melihat visual dugaan pelecehan yang dilakukan Mason Greenwood.
“Sangat penting bahwa semua majikan, serta pihak berwenang, mengakui kekerasan dalam rumah tangga sebagai kejahatan serius. Manchester United, Asosiasi Sepak Bola dan polisi harus mengambil tindakan yang sesuai," katanya.
Donasi
"Ini kemungkinan akan menjadi kasus profil tinggi, dan kami dan dunia sedang menonton - pria, wanita, anak laki-laki dan perempuan yang memandang atlet sebagai pahlawan perlu tahu bahwa tidak pernah ada alasan untuk pelecehan, tidak peduli siapa Anda," ujar Farah
Women's Aid hari ini mengungkapkan bahwa mereka telah mengalami peningkatan dalam donasi dan debit langsung dari publik saat kisah Greenwood berkembang pesat.
Advertisement
Terkenal
Sekitar 1,5 juta kasus kekerasan dalam rumah tangga dilaporkan oleh perempuan ke polisi setiap tahun. Angka ini diperkirakan terus meningkat selama dua tahun wabah Covid-19.
Tingkat pembuktian yang diperlukan untuk membuktikan tuduhan bisa tinggi. Badan amal lain, Refuge, mengatakan kepada Sportsmail bahwa ini menjadi tantangan yang lebih besar ketika terdakwa terkenal atau terkenal.
Pemicu
Ruth Davison, CEO Refuge mengatakan: 'Audio dan transkrip yang dirilis akan menjadi pemicu bagi banyak wanita," katanya.
Fakta bahwa seorang wanita merasa bahwa dia harus merekam apa yang tampak sebagai pelecehan seksual menunjukkan tingkat bukti yang diharapkan diperoleh wanita agar dapat dipercaya. Ini diperkuat ketika terdakwa terkenal atau memiliki kekayaan dan status yang signifikan," ujar Ruth.
Advertisement
Pelecehan
"Pria yang kasar menggunakan ancaman wanita yang tidak dipercaya untuk mencoba dan membungkam mereka. Tidak ada yang akan percaya Anda' adalah ancaman yang digunakan untuk mengontrol dan mengintimidasi."
“Berbicara tentang pelecehan bisa sangat sulit bagi para penyintas. Apalagi jika terdakwa memiliki status penting. Berbicara membutuhkan keberanian dan ketahanan," ujarnya.