Kilas Balik Perjuangan Menghadirkan MotoGP di Sirkuit Mandalika

Perjuangan menggelar MotoGP di Sirkuit Mandalika rupanya sudah berlangsung sejak lima tahun lalu.

oleh Thomas diperbarui 26 Mar 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2022, 07:00 WIB
Jokowi Serahkan Piala untuk Juara MotoGP Mandalika
Presiden Joko Widodo berpose dengan pemenang MotoGP Indonesia 2022, Miguel Oliveira, Fabio Quartararo, Johann Zarco dan CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022). (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta- Indonesia baru saja sukses menggelar MotoGP Mandalika 2022. Balapan yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, itu menjadi seri kedua MotoGP 2022 setelah pembuka di Qatar. 

Pembalap Red Bull KTM Miguel Oliveira menorehkan sejarah sebagai pembalap pertama yang berhasil memenangi balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika. Oliveira mengungguli Fabio Quartararo dan Johann Zarco. 

Kesuksesan pergelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia tersebut ternyata butuh perjuangan selama lima tahun. Membawa MotoGP kembali ke Indonesia setelah 25 tahun bukanlah perjuangan mudah. 

Direktur Utama ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), Abdulbar M. Mansoer, menjabarkan proses kembalinya balapan MotoGP ke Tanah Air setelah terakhir kali digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, pada 1997.

Mulai dari membenahi kawasan kosong, membujuk Dorna selaku pemegang hak komersial MotoGP untuk menggelar balapan walau belum ada lintasan, hingga proses pembangunan di tengah pandemi.

Proses panjang

ITDC bersama petinggi Dorna di awal proses membawa MotoGP ke Mandalika
ITDC bersama petinggi Dorna di awal proses membawa MotoGP ke Mandalika

"Yang terjadi kemarin (MotoGP Indonesia) bukan proses instan tetapi akumulasi proses lima tahun hingga menjadi sirkuit," tuturnya kepada wartawan di bilangan Senayan, Jakarta, pada Jumat (25/3/2022).

Mansoer mengutarakan Pemerintah menyerahkan kawasan Mandalika seluas 1200 hektar ke pihaknya pada 2012. Pada waktu itu, ITDC merencanakan strategi pembangunan apa yang bisa mendatangkan pengunjung lebih cepat ke Mandalika.

 

Rayu Dorna

Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, ITDC akhirnya memilih sports tourism dengan MotoGP menjadi jantung kegiatan. ITDC selanjutnya langsung berusaha keras meyakinkan Dorna bila Indonesia mampu mengadakan lagi balapan MotoGP. 

Upaya merayu CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, datang pada Oktober 2017 di Sepang, Malaysia. "Saya waktu itu rada nekat, datang bersama tim kecil ke Sepang untuk menemuinya," ujarnya. 

 

Kontrak 10 Tahun

Ezpeleta dan pihak Dorna pun akhirnya terpincut oleh kawasan Mandalika setelah memantau kondisi kawasan langsung dari sebuah helikopter. "Kontrak harus diteken di awal 2019. Ada satu slot yang ketika itu diperebutkan oleh Meksiko, Brasil, Indonesia untuk membalap pada 2021."

Kontrak ITDC bersama Dorna diteken pada 28 Januari 2019 untuk WSBK dan MotoGP. Pada awalnya, kontrak hanya untuk lima tahun tetapi pihak ITDC meyakinkan Dorna agar memperpanjang menjadi 10 tahun agar mengamankan pembiayaan dengan para pihak investor lokal.

Diganggu Pandemi

ITDC bersama petinggi Dorna di awal proses membawa MotoGP ke Mandalika
ITDC bersama petinggi Dorna di awal proses membawa MotoGP ke Mandalika

Setelah kontrak didapat, masalah lain muncul, pembangunan sempat terhambat akibat pandemi Covid-19. "Pembangunan seharusnya dimulai pada awal 2020 tetapi baru bisa bergulir pada Juli 2020. Tanggal 14 Agustus 2021 kita selesai, handover dari PT Pembangunan Perumahan," lanjut Mansoer. 

"Ketika itu kami memutuskan tidak tepat untuk menggelar pergelaran MotoGP pada Oktober 2021 karena pandemi."

Namun, diputuskan untuk tetap menggelar WSBK karena sirkuit juga perlu uji coba. Akhirnya, Pertamina International Street Circuit diresmikan oleh Presiden Jokowi yang kemudian mengelilingi lintasan dengan motornya pada 12 November 2021.

Setelah menghadapi berbagai rintangan berat, Sirkuit Mandalika akhirnya bisa berhasil menggelar balapan MotoGP meski masih ada beberapa kekurangan. "Sirkuit ini sebenarnya baru benar-benar siap pada 2024," imbuh Mansoer. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya