Liputan6.com, Jakarta - Liverpool bekerja sama dengan organisasi kesehatan mental untuk menawarkan dukungan kepada penggemar yang merasakan pengalaman pahit di final Liga Champions 2021/2022 melawan Real Madrid akhir pekan lalu.
Final Liga Champions yang dimenangkan Real Madrid tertunda lebih dari setengah jam. Polisi menahan orang-orang yang mencoba mengakses stadion. Beberapa penggemar, termasuk anak-anak, terkena gas air mata dan semprotan merica yang ditembakkan aparat.
Advertisement
Baca Juga
Di tengah perselisihan antara Inggris dan Prancis tentang siapa yang harus disalahkan atas situasi tersebut, penggemar Liverpool menegaskan tidak menyebabkan masalah. Sementara Prancis menyalahkan penggemar Liverpool yang muncul secara massal dengan tiket palsu karena berkontribusi pada kekacauan di stadion.
“Klub menjanjikan bantuan keuangan dan mendorong penggemar untuk mencari dukungan jika mereka merasa membutuhkannya saat ini,” tulis pernyataan resmi Liverpool.
“Adegan yang disaksikan di dalam dan sekitar Stade de France, sebelum dan sesudah kick-off pada Sabtu malam, akan hidup lama dalam ingatan alasan yang salah.”
“Bekerja dengan LFC Foundation, yang bekerja sama dengan layanan kesehatan mental profesional setiap hari, klub telah menyusun daftar organisasi yang dapat dituju oleh para pendukung saat ini.”
Bos Liverpool Tuntut Permintaan Maaf
Direktur Utama Liverpool Tom Werner sebelumnya menuntut permintaan maaf dari Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Costera atas komentarnya yang ‘tidak bertanggung jawab, tidak profesional, dan sepenuhnya tidak sopan’ tentang kericuhan di final Liga Champions.
Dilansir dari Goal Internasional, Werner mengatakan Pemerintah Prancis tidak mau bertanggung jawab dan menyalahkan pihak lain. Dia berharap penyelidikan independeng berlangsung dan menghasilkan kesimpulan akhir.
“Saya menulis kepada Anda hari ini karena ketidakpercayaan, bahwa seorang menteri pemerintah Prancis, posisi yang memiliki tanggung jawab dan pengaruh yang sangat besar, dapat membuat serangkaian pernyataan yang belum terbukti tentang masalah yang begitu penting sebelum proses penyelidikan formal dilakukan,” ucap Werner.
“Peristiwa yang terjadi di dalam dan sekitar Stade de France pada Sabtu malam di final Liga Champions tidak hanya sangat berbahaya bagi semua yang hadir, tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius tentang organisasi dan pengoperasian acara tersebut.”
“Ini harus menjadi fokus semua pihak yang berkepentingan. Saya telah menerima email yang tidak terhitung jumlahnya dari pendukung Liverpool. Mereka ketakutan setengah mati dan menjadi sasaran pelecehan polisi, semprotan merica, dan gas air mata.”
Advertisement
Tidak Memihak, Independen, dan Transparan
Lebih lanjut, Werner menilai Oudea-Costera semestinya tidak memberikan komentar dan menuduh penggemar Liverpool secara berpihak.
“Penyelidikan harus tidak memihak, independen, dan transparan. Komentar Anda tidak bertanggung jawab, tidak profesional, dan sepenuhnya tidak menghormati ribuan penggemar yang dirugikan secara fisik dan emosional," tandas Werner.
"Final Liga Champions seharusnya menjadi salah satu tontonan terbaik dalam olahraga dunia. Tapi yang terjadi justru penerapan prosedur keamanan terburuk dalam beberapa tahun terakhir.”
Penulis: Jesslyn Koesman