Liputan6.com, Jakarta Ayah bintang Tottenham Hotspur Son Heung-min mendesak putranya untuk menjadi pemain kelas dunia. Ia juga diharapkan bisa berkiprah di salah satu klub top dunia. Kondisi itu membuat masa depan pemain asal Korea Selatan di London mulai diragukan.
Dilansir dari Mirror, sejumlah kritikus menilai Son Heung-min sejatinya telah sudah dengan pemain-pemain populer dunia. Ia sanggup menorehkan prestasti gemilang dengan berbagi Sepatu Emas Liga Inggris bersama Mohamed Salah, usai menorehkan 23 gol musim lalu.
Perannya sebagai mesin pencetak gol The Lilywhites juga berhasil membantu skuad racikan Antonio Conte finis di posisi empat klasemen akhir Liga Premier 2021/2022. Sayangnya, Son hingga kini belum memenangkan trofi utama di level klub.
Advertisement
Prestasi terbaiknya bersama Spurs adalah finis di peringkat dua klasemen Liga Inggris musim 2016/2017, mencapai final Liga Champions 2018/2019, serta menembus partai puncak Carabao Cup 2020/2021 sebelum ditekuk oleh Manchester City.
“Dia harus bekerja lebih keras dan membuat lebih banyak kemajuan,” ujar ayah Son Heung-min, Son Woong-jung, yang juga merupakan eks pesepak bola asal Negeri Ginseng.
“Jika dia puas dengan apa yang sudah ia raih saat ini, krisis akan datang. Dia harus selalu berusaha lebih baik dan tetap (berada) dalam performa terbaik, bukankah begitu? Alih-alih senang dengan posisinya, saya selalu berharap dia bisa menjadi 10 persen lebih baik.”
“Dia harus mampu memainkan peran yang solid di salah satu klub top dunia. Saat itulah dia akan menjadi pemain top dunia. Dia mencetak banyak gol tahun ini, tetapi bukan berarti dia akan mencatatkan (prestasi) yang sama tahun depan,” pungkas sang ayah.
Klub Top Dunia
Mirror menilai Tottenham Hotspur belum sepenuhnya bisa dikategorikan sebagai salah satu klub top dunia. Bicara soal prestasi, The Lilywhites memang masih tertinggal dibanding trio raksasa Liga Inggris lainnya, yakni Manchester City, Liverpool, dan Chelsea.
Spurs bahkan baru kembali ke panggung Liga Champions setelah dua tahun gagal menembus kompetisi tersebut. Klub yang kini ditukangi oleh Antonio Conte itu juga baru memenangkan dua trofi Carabao Cup sejak 1991. Adapun gelar teranyarnya diraih pada 2008.
Kendati demikian, Tottenham Hotspur punya peluang untuk memantapkan dirinya sebagai tim elite Eropa. Tak hanya dilengkapi dengan fasilitas stadion apik, The Lilywhites juga kini ditangani oleh salah satu pelatih yang disegani.
Mereka pun punya sejumlah pemain menjanjikan, mulai dari Rodrigo Bentancur, Cristian Romero, Dejan Kulusevski, hingga Harry Kane. Pimpinan Tottenham Hotspur Daniel Levy telah menegaskan dirinya tak akan melepas Son Heung-min. Apalagi, sang penggawa masih memiliki tiga tahun tersisa dalam kontraknya di London.
Advertisement
Senang di Tottenham
Ayah Son Heung-min sejatinya tidak menyinggung soal masa depan sang anak di Tottenham Hotspur. Ia pun tak secara spesifik menyebut nama The Lilywhites dalam pernyataanya.
Di sisi lain, Son Heung-min pernah menyatakan bahwa dirinya senang berada di Tottenham Hotspur. Ia mengaku merasa terhormat karena bisa mengenakan seragam The Lilywhites selama enam tahun terakhir.
“Tidak ada keputusan. Itu mudah. Saya sangat senang berada di sini (di Tottenham Hotspur),” ujar Son usai kabar mengenai perpanjangan kontraknya tersiar di media.
“Sudah merupakan kehormatan besar (bagi saya) untuk bermain di sini selama enam tahun. Pihak klub telah menunjukkan rasa hormat yang sangat besar kepada saya, dan jelas saya sangat senang berada di sini,” tambahnya lagi.
Pemain Asia Pertama
Son Heung-min memang kian moncer bersama Tottenham Hotspur. Keberhasilannya meraih sepatu emas menjadikan Son sebagi pemain Asia pertama yang mampu merebut gelar top skor di Liga Inggris hingga saat ini.
Predikat top skor yang disandang Son musim lalu juga tak lepas dari penampilan gemilangnya di laga terakhir melawan Norwich City. Kala itu, pesepak bola asal Korea Selatan mampu menetak dua gol pada menit ke-70 dan 75, sekaligus mengantar timnya menang dengan skor telak 5–0 atas tuan rumah.
Advertisement
Komentar Son Heung-min
“Ini penghargaan yang luar biasa. Saya sudah memimpikan hal ini sejak kecil dan saya sangat emosional. Ini (Sepatu Emas) benar-benar ada di tangan saya. Saya tidak percaya hal ini,” kata Son usai menerima penghargaan sebagai top skor, seperti dilansir dari BBC.
Tidak mudah bagi Son merebut gelar tersebut. Pasalnya, ia sempat kesulitan membobol gawang Norwich City di laga terakhir. Kondisi ini pun ternyata membuat Son frustrasi.
“Pada akhirnya saya mencetak gol (di laga kontra Norwich). Saya sempat frustrasi karena melewatkan peluang emas. Saya sampaikan ini kepada teman-teman. Saya tidak menyerah dan teman-teman banyak membantu saya,” ungkap Son.