Liputan6.com, Jakarta Nama Ronaldinho menjadi perhatian dalam satu pekan terakhir, pasalnya sang pemain berkunjung ke Indonesia untuk bermain bersama klub Indonesia, Rans Nusantara FC.
Padahal eks pemain Barcelona itu sudah berusia 42 tahun dan terakhir kali melakoni laga kompetitif pada 2015.
Ronaldinho rencananya akan membela Rans Nusantara pada turnamen segitiga melawan Arema FC dan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (26/6/2022) mulai pukul 20.30 WIB.
Advertisement
Pertandingan ini akan digelar Minggu malam mulai pukul 20.30 WIB. Tiket pertandingan dijual dengan harga sama seperti Piala Presiden 2022, yakni Rp 50 ribu untuk kelas ekonomi, VIP Rp150 ribu dan VVIP Rp250 ribu.
Selain bertanding, Ronaldinho juga akan terlibat dalam coaching clinic dan temu penggemar untuk memotivasi anak-anak dan keluarga agar bermain sepak bola.
Ronaldinho akhirnya pensiun pada 2015 setelah tiga tahun tidak aktif bermain. Fluminense menjadi klub terakhir yang diperkuatnya.
Ronaldinho merupakan salah satu legenda pesepak bola dunia yang telah malang melintang di berbagai liga terbaik dunia. Legenda asal Brazil ini memiliki nama lengkap Ronaldo de Assis Moreira.
Pesepakbola kelahiran Porto Alegre, 21 Maret 1980 ini terkenal dengan panggilan Ronaldinho yang jika diartikan dalam bahasa Portugis adalah Ronaldo Kecil.
Saat masih bermain, Ronaldinho meraih berbagai gelar bergengsi mulai dari Liga Champions, La Liga, Serie A, hingga Piala Dunia. Ia juga pernah mendapat Ballon d’Or pada 2005.
Sekarang coba kita ingat beberapa momen pemain berusia 42 tahun ini saat bersama timnas Brasil di Piala Dunia. Mulai dari gol cantik hingga perusakan (vandalisme) dari fans akibat performa-nya di lapangan.Berikut ini, ini rangkuman seperti yang dikutip oleh Liputan6.com.
Gol Cantik kontra Inggris (Piala Dunia 2002)
Brasil hampir tersingkir ketika bertemu Inggris di perempat final Piala Dunia 2002. Mereka sempat tertinggal 0-1 akibat gol Michael Owen pertengahan babak pertama tepatnya menit ke-23.
Momen yang paling dikenang semua pencinta sepakbola terjadi di awal babak kedua. Saat itu, wasit memberikan hadiah tentang bebas bagi tim Samba dari jarak 50 yard. Ronaldinho maju sebagai eksekutornya, di sisi kanan, tampak seolah-olah dia akan mengayunkan umpan silang yang akan diarahkan kepada pemain-pemain jangkung seperti Lucio dan Roque Junior.
Seaman mencoba membaca maksud Ronaldinho dengan berdiri agak keluar dari mulut gawang. Nahas bagi Seamen, Ronaldinho malah melepas tendangan lambung menuju gawangnya.
Dia berusaha untuk mundur dan menggapai bola. Seaman gagal, bola meluncur mulus menuju sudut atas gawangnya.
Pertandingan berakhir 2-1 untuk kemenangan Brasil. Tim Samba pun terus melaju ke semifinal dan final hingga akhirnya keluar sebagai juara Piala Dunia 2002.
Hal itu membuat Ronaldinho mencetak salah satu gol paling berkesan dalam sejarah Piala Dunia untuk menghancurkan hati para penggemar timnas Inggris.
Advertisement
Kartu Merah kontra Inggris (Piala Dunia 2002)
Baru saja mencetak gol saat pertandingan tersebut, tujuh menit setelah mencetak gol, Ronaldinho mendapatkan kartu merah usai melakukan tekel keras kepada pemain timnas Inggris, Danny Mills.
Menerima hal tersebut, Ronaldinho hanya melepas senyum manis. Bibirnya terbuka hingga terlihat giginya yang putih, sambil memegang kepala, sesekali ia menggelengkan kepalanya.
Unggul jumlah pemain coba dimanfaatkan oleh Inggris. Pasukan Sven Sven Goran Eriksson membombardir pertahanan Tim Samba.
Peluang demi peluang memang berhasil diciptakan, namun akibat penyelesaian akhir yang kurang matang membuat gol penyeimbang yang diharapkan tak kunjung datang.
Hingga akhirnya wasit meniupkan peluit panjang. Para pemain Brasil di bech berlari kegirangan, sementara para pemain Inggris tertunduk lesu, begitu juga dengan para pendukungnya.
Brasil pun terus melaju mulus hingga babak final dan mengalahkan Jerman 2-0. Brasil juara dunia untuk yang kelima kalinya.
Kartu merah ini juga membuat Ronaldinho menjadi pemain Brazil pertama dan satu-satunya yang diganjar kartu merah saat perhelatan Piala Dunia 2002 ketika itu.
Performa Menurun, Patung Dibakar Fans (Piala Dunia 2006)
Timnas Brasil memang menjadi favorit juara sebagai juara saat Piala Dunia 2006 yang dihelat di Jerman. Kenapa? Performa tim Samba saat menyabet gelar juara empat tahun sebelumnya membuat Brasil dijagokan menjadi juara.
Carlos Alberto Parreira memang dijagokan menjadi juara karena skuatnya diisi para pemain top dunia mulai dari Ricardo Kaka, Adriano Leite Riberio, Ronaldo Luis Nazario de Lima serta Ronaldinho sendiri.
Dengan skuat seperti diatas, mereka berhasil lolos dari penyisihan grup. Tapi, malapetaka muncul ketika mereka harus mengakui keunggulan dari timnas Prancis di perempat final saat ini.
Para penggemar kecewa dengan performa para bintang mereka dan salah satunya Ronaldinho. Hal itu membuat para fans Brasil murka, sekelompok orang langsung merusak patung sang pemain yang bertinggi 7,5 meter.
Patung yang terbuat dari resin dan besi terletak di sebelah selatan kota Chapeco, negara bagian Santa Catarina. Para fans membakar patung tersebut sampai habis dan hanya meninggalkan tengkorak saja.
Monument itu, menggambarkan Ronaldinho dengan sebuah bola, yang diresmikan dua tahun setelah sang pemain mendapatkan gelar “World Footballer of the Year” tepat tahun 2004.
Selepas Piala Dunia 2006, nama Ronaldinho perlahan-lahan menurun. Keakraban dengan dunia malam disinyalir jadi penyebab merosotnya performa Ronaldinho.
Advertisement
Tak Dipanggil Timnas Lagi (Piala Dunia 2010)
Nama Ronaldinho memang menjadi satu dari tujuh pemain yang ditambahkan dari 30 nama yang disetor saat itu. Akan tetapi, hal itu tersebut hal menjadi pemain cadangan.
Jadi, Ronaldinho hanya akan dipakai bila ada pemain yang cedera. Pelatih Brasil saat itu, Carlos Dunga, memang tidak memakai magis sang pemain saat Piala Dunia 2010 yang dihelat di Afrika Selatan ketika itu.
Dunga mengganggap magis sang pemain sudah habis karena sejak resmi menangani Brasil, Dunga mengadakan perubahan besar di tim. Ia tak peduli banyak setelah mendapat banyak kritikan dengan meninggalkan nama-nama besar pemain seperti Ronaldinho, Ronaldo, dan Adriano.
Ia justru memanggil pemain-pemain yang tampil bagus, meski namanya belum terkenal seperti Elano, Julio Baptista, Ramires, Josue, Nilmar dan Gilberto, yang diharapkan Dunga bisa bersinar di Afrika Selatan.
Ditambah dengan Kaka, Robinho, Maicon dan Julio Cesar masuk ke dalam tim inti. Itu berarti, Ronaldinho hanya bermain di dua gelaran Piala Dunia yakni tahun 2002 serta 2006 dengan torehan mempersembahkan juara saat gelaran Piala Dunia 2002.
Sempat Masuk Penjara
Ronaldinho sempat masuk penjara di awal tahun 2020 bersama saudaranya, Roberto de Assis. Eks pemain Barcelona itu mendekam di balik jeruji besi selama 60 hari di Paraguay karena kasus paspor palsu.
Ronaldinho dan Roberto Assis kemudian dipindahkan ke tahanan rumah di sebuah hotel di Asuncion, Paraguay. Sebelumnya, mereka harus membayar uang jaminan US$ 1,6 juta atau sekitar Rp 23,4 miliar.
Tak hanya itu, Ronaldinho juga harus membayar denda US$ 90.000. Sedangkan Roberto Assis, yang juga merupakan manajer bisnisnya, didenda US$ 110.000. Selain itu, syarat perjalanan juga diberlakukan pada keduanya.
Advertisement