:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4062652/original/009647100_1656040313-038947200_1640614071-0_20211227BL_Rans_Cilegon_FC_vs_PSIM_Yogyakarta_Babak_1_9.jpg)
Klub sepak bola asal Banten, RANS Cilegon FC resmi berganti nama menjadi RANS Nusantara FC. Perubahan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Operasional RANS Nusantara FC, Darius Sinathrya.
Selain RANS, terdapat 22 klub dari Liga 1 sampai Liga 3 yang turut melakukan perubahan nama dan diresmikan dalam acara Kongres Biasa PSSI 2022 di Bandung, Jawa Barat, yang digelar pada Senin (30/5) lalu.
Untuk Memperluas Basis Suporter
Darius mengatakan, alasan perubahan nama klub muda itu lantaran ingin memperluas basis suporter. Diharapkan perubahan nama bisa turut menggaet para fans dari salah satu pemiliknya yakni Raffi Ahmad.
Untuk mendukung hal itu, saat ini tim tersebut juga tengah mematangkan divisi khusus terkait dengan para pendukungnya.
“Namanya kan, RANS Nusantara. Artinya kami ingin menggaet para suporter dari Indonesia, baik itu fan Raffi Ahmad (pesohor yang juga salah satu pemilik klub-red), pencinta sepak bola Cilegon dan Indonesia. Jadi visinya ke sana,” kata pria berusia 37 tahun tersebut, melansir dari ANTARA.
Tak Menghilangkan Unsur Cilegon dan Banten
Meskipun telah melakukan pergantian nama, namun Darius menegaskan bahwa perubahan nama klub RANS tidak serta-merta menghilangkan jejak Cilegon dan Provinsi Banten di dalam tim.
Ke depan, kata dia, klub RANS Nusantara FC akan terus menjadi perwakilan Banten di ajang persepakbolaan nasional karena hal tersebut merupakan “akar” yang sudah dimiliki sejauh ini.
“Kami dari awal selalu mengatakan bahwa akarnya RANS Cilegon yang kini berubah menjadi RANS Nusantara itu tetap dari Banten. Klub akan menjadi representasi Provinsi Banten dalam jangka panjang,” ucap Darius.
Terjadi Perubahan Sedikit di Logo
Dibocorkan Darius, perubahan juga akan terjadi di logo klub yang selama ini dikenal. Kendati nantinya warna ungu masih akan tetap dipertahankan.
“Logo masih akan berwarna ungu tetapi akan berganti meski perubahannya cuma sedikit. Peluncurannya nanti menunggu pramusim selesai,” kata dia.
Adapun sejumlah klub Liga 1 yang turut mengganti nama yakni, Martapura Dewa United yang menjadi Dewa United FC, lalu Borneo FC berubah nama menjadi Borneo FC Samarinda, Tira Persikabo menjadi Persikabo 1973 serta Rans Cilegon FC menjadi Rans Nusantara FC.
Kemudian, di Liga 2, yakni klub Putra Safin Grup (yang sempat dikenal sebagai AHHA), PS Pati berubah nama menjadi FC Bekasi City. Akan tetapi, domisili klub tersebut masih di Pati.
Terakhir, ada 17 tim Liga 3 yang berganti nama. Mereka adalah Spektra FC menjadi Spektra Trisula FC, Persiwaka FC menjadi Putra Way Kanan FC, Bintang Junior FC menjadi Internazionale Banten, Laskar Muda FC menjadi Taruma FC, Persebam FC menjadi Depok City FC dan Carsurin Tribins FC menjadi R2B Legend FC.
Kabomania FC menjadi Kabomania Cimahi Putra FC, Putra Surya Magetan Connection menjadi Safin Pati PC, Mataram Utama FC menjadi Nusantara United FC, Cahaya Muda Pamekasan menjadi Cahaya Madura Muda, Putra Jombang menjadi Putra Delta Sidoarjo, Persema 1953 menjadi AFA Syailendra, Sumbersari FC menjadi NZR Sumbersari, Babel United, PS Bone Bolango menjadi Bonebol FC, PS Pahuwato menjadi PSP Pahuwato dan Persitoli FC menjadi Toli FC.

Berita Terbaru
Revisi UU UMKM, Status Hukum Mitra Driver Ojol Bakal Ikut Digenjot pada 2026
Arti Allahu Akbar dan Keutamaannya dalam Islam, Perlu Dipahami
Spesifikasi Terbaru Poco F7 Pro dan Ultra April 2025, Yuk Intip Keunggulannya
Arti MoU, Tujuan, dan Komponen Pentingnya, Perlu Diketahui
Tujuan K3, Memahami Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Arti HTS dalam Bahasa Gaul, Fenomena Hubungan Tanpa Status
5 Rekomendasi Wisata Murah di Majalengka untuk Isi Liburan Paskah 18 April 2025
Saksikan FTV Kisah Nyata Sore Spesial di Indosiar, Selasa 15 April Via Live Streaming Pukul 16.00 WIB
Katy Perry: Menyentuh Bintang, Membuat Sejarah di Luar Angkasa!
Arti dari Tantrum dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
Tujuan Merkantilisme, Memahami Kebijakan Ekonomi Era Kolonial
Kesenjangan Ekonomi di Indonesia: Penyebab dan Solusi Mengatasi Ketimpangan