Diduga Langgar Aturan Pertandingan, Pelaksanaan Porprov Jabar 2022 Dinilai Amburadul

Dia pun menyayangkan amburadulnya pelaksanaan Porprov Jawa Barat 2022 karena di ujung masa jabatan ketua KONI Jawa Barat.

oleh AY Yustiawan diperbarui 16 Nov 2022, 12:52 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2022, 12:52 WIB
Ilustrasi olahraga gulat
Ilustrasi olahraga gulat. (Gambar oleh David Mark dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Ketua PGSI Jawa Barat, Alfan Sulaeman, menilai di ajang Porprov Jawa Barat 2022 ada pertandingkan yang menyertakan atlet tidak resmi.

Pelaksanaan Porprov Jawa Barat 2022 yang sedang berlangsung saat ini, ternyata dinilai banyak menimbulkan persoalan terutama menyangkut aturan pertandingan.

Ajang olahraga tingkat provinsi ini dianggap tidak selektif sehingga banyak memasukkan atlet yang tidak seharusnya.

Masalah tersebut, salah satunya dikeluhkan Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Barat, Alfan Sulaeman. Dia mengaku pertandingan gulat dalam ajang tersebut tercoreng, sebab mempertandingkan atlet yang tidak resmi.

Menurutnya, terdapat tujuh atlet asal Kota Bekasi yang seharusnya tidak bisa bertanding pada Porprov Jawa Barat 2022 karena merupakan atlet asal Jawa Timur yang terbukti belum lama bertanding pada Porprov Jatim.

"Seharusnya tidak bisa ikut di Porprov Jabar, karena mereka bukan atlet Jawa Barat," tegas Alfan Sulaeman kepada awak media, Selasa (15/11/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Syarat

Ilustrasi Atlet
Ilustrasi Atlet lari (Sumber: Pixabay/Pexels)

Menurut Alfan, syarat bagi atlet yang membela kabupaten/kota di Porprov adalah sudah tinggal di daerah tersebut minimal satu tahun. "Ini kan mereka dari Jawa Timur, tapi kenapa bisa langsung main di Porprov (Jabar)," ucap Alfan.

Selain itu, proses mutasi pun lanjut Alfan harus diperkuat dengan adanya surat kepada PGSI selaku induk tertinggi gulat di Jawa Barat. "Mutasinya juga tidak beres. Tidak ada surat," imbuh Alfan lagi.

Bahkan para atlet asal Jawa Timur tersebut bertanding di Porprov Jawa Barat 2022 tanpa mengikuti babak kualifikasi terlebih dulu. "Jadi bagaimana mungkin atlet yang tidak ikut babak kualifikasi, kok tiba-tiba bisa main," tanya Alfan.


Mediasi

KONI Jawa Barat
Gedung KONI Jawa Barat/dok.Dispora Jabar

Alfan mengaku sudah mempersoalkan ini sejak sebelum Porprov Jawa Barat 2022 dimulai. Saat itu, pihaknya pun berkali-kali melakukan mediasi dengan KONI Jawa Barat agar hal ini tidak dilakukan.

"Tapi hasil dewan hakim, yang terdiri dari orang-orang KONI (Jawa Barat), atlet itu tetap diperbolehkan main. Bagaimana aturannya kalau seperti ini," kata Alfan.

Diakui Alfan, persoalan pada Porprov Jawa Barat 2022 banyak juga terjadi pada cabang olahraga lainnya. "Jadi di cabor lain juga sama. Sepatu roda, atletik, tenis meja, banyak mutasi atlet yang tidak sesuai aturan," ujarnya.

Dia pun menyayangkan amburadulnya pelaksanaan Porprov Jawa Barat 2022 karena di ujung masa jabatan ketua KONI Jawa Barat Achmad Saefudin.

"Seharusnya di akhir masa jabatan ini lebih bagus lagi pelaksanaannya. Jangan sampai mencoreng nama Jawa Barat yang sekarang dua kali berturut-turut menjadi juara umum PON," tutur Alfan mengakhiri.*

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya