Pemantauan Hilal Awal Ramadan di Medan: Ketinggian Hilal 3 Derajat, Elongasinya 6,4 Derajat

Di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) hilal dari ketentuan MABIMS, ketinggian hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Hal ini disepakati karena kekuatan cahaya bulan di bawah 3 derajat, kalah dengan cahaya mega atau syafaq.

oleh Reza Efendi Diperbarui 28 Feb 2025, 19:26 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 19:26 WIB
Pemantauan Hilal
Pemantauan hilal awal Ramadan 2025... Selengkapnya

Liputan6.com, Medan - Di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) hilal dari ketentuan MABIMS, ketinggian hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Hal ini disepakati karena kekuatan cahaya bulan di bawah 3 derajat, kalah dengan cahaya mega atau syafaq.

Kepala Balai BMKG Medan, Hendro Nugroho mengatakan, ketinggian hilal 3 derajat memenuhi syarat, tapi elongasinya 6,4 derajat. Sementara di Banda Aceh perhitungan BMKG sudah 6,4 derajat atau cukup.

"Hasil di Medan dan Aceh akan disampaikan ke Menteri Agama. Kita tunggu ketentuan hasil sidang isbat, apakah 1 Ramadan ditetapkan 1 Maret atau 2 Maret. Secara keilmuan dan rukyatul hilal sudah kita sampaikan," kata Hendro Nugroho usai meneropong hilal di Rooftop Kantor Gubernur Sumut, Medan, Jumat (28/2/2025).

Pengamatan hilal penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah di Sumut dilaksanakan di 3 titik, yaitu di Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Kantor Gubernur Sumut, dan Pantai Binasi di Sorkam Barat, Tapanuli Tengah.

Kepala OIF UMSU, Arwin Juli Rakhmadi mengatakan, pemantauan hilal dilakukan dengan alat-alat yang sudah dipersiapkan. Setidaknya ada 4 alat instrumen yang digunakan, 3 diantaranya adalah teleskop atau teropong, lalu 1 binokular.

"Pengamatan hilal dibuka secara umum. Kita persilahkan untuk masyarakat yang berkeinginan atau berkepentingan untuk melakukan pengamatan atau peneropongan hilal secara langsung," kata Arwin, Jumat (28/2/2025).

Diungkapkan Arwin, teleskop atau teropong yang mengarah ke benda langit untuk memantau posisi hilal. Pihaknya juga sudah mengkoordinasikan dengan tim yang bertugas.

"Tahun ini kita menempatkan tim dari mahasiswa Program Studi Ilmu Falak. Kita libatkan untuk membantu mengoperasionalkan teleskop," ungkapnya.

 

Promosi 1

Rooftop Kantor Gubernur Sumut

Tentukan 1 Syawal, Kemenag Gelar Sidang Isbat Petang Nanti
Ilustrasi petugas sedang mengamati posisi hilal sebagai penentu puasa Ramadan. (Antara Foto)... Selengkapnya

Sementara itu, rooftop Kantor Gubenur Sumut jadi 1 di antara 3 titik pemantauan hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah.

Ketua Tim Humas, Data dan Informasi Kantow Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumut, Mulia Banurea menjelaskan, pihaknya memantau hilal awal bulan suci Ramadan 2025 pada 3 lokasi.

"Pemantauan hilal Ramadan 2025 dilaksanakan Jumat sore. Kami pantau hilal awal Ramadan 1446 Hijriah di 3 lokasi itu," Mulia Banurea menjelaskan.

Tim Pemantau Hilal Ramadan 2025 dibagi untuk diturunkan di Kota Medan maupun Kabupaten Tapanuli Tengah. Pantauan hilal awal Ramadan 2025 dilaksanakan pukul 15.00 WIB hingga tenggelamnya matahari.

"Hasil pantauan hilal akan disampaikan langsung ke sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama, Bapak Prof Dr Nasaruddin Umar, di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta," kata Mulia.

Penentuan Awal Ramadan

Pemantauan Hilal
Pengamatan hilal penentuan 1 Ramadan 1446 Hijriah di Sumatera Utara (Sumut) dilaksanakan di 3 titik, salah satunya di Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU)... Selengkapnya

Diungkapkan Mulia, penentuan awal Ramadan adalah tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta (¢ = -07° 48' LS dan l= 110° 21' BT ) = +4° 11' 8'', sehingga hilal sudah wujud.

Pada saat matahari terbenam pada Jumat (28/2/2025) di wilayah Indonesia, bulan berada di atas ufuk, karena itu hilal sudah wujud. Dengan demikian, 1 Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya