Liputan6.com, Jakarta Petugas keamanan Piala Dunia 2022 Qatar dilaporkan menemukan sejumlah obat terlarang dan narkoba yang dibawa penumpang pesawat di Bandara Doha. Ini adalah kejadian pertama selama penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar yang baru saja dimulai beberapa hari lalu.
Media Prancis L'Equipe melaporkan telah terjadi penyitaan narkoba di Bandara Doha. Menurut laporan tersebut, petugas bea cukai menyita 1.990 pil Tramadol dan 464g Hashish.
Baca Juga
Barang terlarang itu ditemukan dari pemeriksaan barang bawaan seseorang penumpang yang mencurigakan. Seorang pejabat Qatar membenarkan bahwa penumpang yang dihentikan dan ditemukan narkoba di tasnya akan diajukan ke jaksa penuntut umum.
Advertisement
Sesuai saran perjalanan pemerintah Inggris ke negara tersebut, tidak ada toleransi untuk pelanggaran terkait narkoba di Qatar. Hukuman untuk penggunaan, perdagangan, penyelundupan, dan kepemilikan obat-obatan (bahkan dalam jumlah sisa) sangat berat.
“Hukuman dapat mencakup hukuman penjara yang panjang, denda berat dan deportasi,” tulis laporan itu dikutip dari Sport Bible, Selasa (22/11/2022).
Tentunya ini bukan pertanda baik bagi orang yang tertangkap dengan narkoba pada Senin malam. Pengawasan petugas di bandara tentu akan semakin ketat selama pelaksanaan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Menjelang Piala Dunia, para penggemar diperingatkan bahwa ada beberapa hal yang tidak dapat mereka bawa ke Qatar. Di antaranya adalah mainan porno dan seks, dan tentu saja obat-obatan.
Fokus ke Sepak Bola
Presiden FIFA Gianni Infantino meyakinkan orang-orang dari segala jenis kelamin, ras atau agama diterima di Qatar. Pria keturunan Italia dan Swiss tersebut juga menegaskan siap menerima kritik apa pun, bukan Qatar, para pemain, atau pelatih.
"Di Piala Dunia lalu saya selalu marah, karena saya harus berurusan dengan pertanyaan tentang doping, yang tidak ada hubungannya dengan saya," kata Infantino.
"Di sini saya harus berurusan dengan topik lain. Jika Anda ingin mengkritik seseorang, jangan mengkritik para pemain, pelatih, biarkan mereka fokus pada sepak bola dan membuat fans mereka bahagia."
"Jika Anda ingin mengkritik seseorang, kritik saya, saya di sini, salibkan saya. Jangan kritik Qatar. Kritik FIFA, kritik saya. Tapi, biarkan orang menikmati Piala Dunia ini," kata Infatino tentang kritik Piala Dunia Qatar 2022.
Di tengah banyaknya kritik terhadap Qatar, Presiden FIFA Gianni Infantino berharap Piala Dunia 2022 bisa memberikan kegembiraan.
"Kami memiliki 32 tim, 33 dengan wasit, kami memiliki kota yang indah yang ingin menyambut dunia. Mari rayakan dan berharap kami dapat memberikan kegembiraan di seluruh dunia," ucapnya.
Advertisement
Dilarang Minum Bir
Qatar resmi melarang penjualan bir beralkohol di delapan stadion yang menjadi tempat pertandingan Piala Dunia 2022. Aturan itu keluar hanya dua hari sebelum turnamen sepak bola akbar dimulai.
Meski begitu, bir non-alkohol masih akan dijual pada 64 pertandingan Piala Dunia. "Menyusul diskusi antara otoritas negara tuan rumah dan FIFA, sebuah keputusan telah dibuat untuk memfokuskan penjualan minuman beralkohol di Festival Penggemar FIFA, destinasi penggemar lainnya, dan tempat berlisensi, menghapus titik penjualan bir dari … perimeter stadion," kata FIFA dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari NY Post, Sabtu (19/11/2022), sampanye, anggur, wiski, dan minuman beralkohol lainnya kemungkinan masih akan disajikan di area VVIP di dekat stadion. Di luar tempat-tempat tersebut, bir biasaya menjadi satu-satunya minuman beralkohol yang dijual kepada pemegang tiket reguler.
The Guardian menyatakan memahami keputusan Qatar itu. Tuan rumah dinilai mengedepankan kenyamanan semua orang di dalam stadion selama ajang Piala Dunia berlangsung, terlebih minum minuman keras bukan budaya mereka. "Dan ini tidak akan terjadi jika penggemar terlihat minum alkohol atau mabuk," kata media tersebut.
Ban Kapten LGBT
Meskipun tuan rumah menyatakan akan menerima seluruh penonton dengan tangan terbuka, mereka menerapkan aturan melarang berbagai simbol LGBT selama perhelatan. Sikap itu ditentang beberapa tim.
Media barat pun terus menggempur keputusan Qatar tersebut. Begitu juga beberapa negara peserta Piala Dunia asal Eropa. Bahkan, mereka tetap ingin mengampanyekan lewat ban kapten OneLove dengan corak pelangi.
Qatar dan FIFA pun bersepakat melarangnya memberi kartu kuning bagi pemain yang mengenakan simbol terlarang tersebut. Dan lagi-lagi hal itu jadi sorotan media khususnya Inggris.
Tapi, tidak semua pemain Eropa sepakat dengan kampanye LGBT tersebut. Salah satunya kiper dan kapten Timnas Prancis, Hugo Lloris, yang meminta semua pihak menghormati Qatar sebagai tuan rumah yang memang negara Muslim.
"Ketika kami menyambut orang asing, kami sering meminta mereka mengikuti aturan kami, untuk menghormati budaya kami. Karena itu, saya akan melakukan hal yang sama ketika saya pergi ke Qatar. Sesederhana itu," ujar Hugo Lloris dalam wawancara dengan AFP.
Advertisement
Brasil dan Argentina Favorit
Penelitian terbaru untuk Piala Dunia 2022 menghadirkan Brasil dan Argentina sebagai favorit juara turnamen di Qatar. Sementara kandidat terkuat dari Eropa adalah Spanyol dan Belanda.
Gracenote, salah satu perusahaan Nielsen, mengedepankan Brasil sebagai pemenang Piala Dunia Qatar dengan peluang 20 persen untuk mengangkat trofi pada 18 Desember mendatang. Brasil dijagokan karena hanya kalah tiga kali dalam 50 pertandingan sejak tereliminasi dari Piala Dunia 2018 oleh Belgia.
Argentina memiliki peluang 16 persen untuk merebut gelar pertama sejak kesuksesan 1986. Seperti Selecao, La Albiceleste juga memiliki rapor baik. Lionel Messi dan kawan-kawan cuma takluk empat kali sejak disingkirkan Prancis pada Piala Dunia Rusia. Argentina bahkan tidak terkalahkan selama lebih dari tiga tahun, sejak menyerah 0-2 dari Brasil pada Juli 2019.
"Berdasarkan dominasi mereka terhadap sepak bola internasional sejak gelaran Piala Dunia terakhir, Gracenote memproyeksikan Brasil dan Argentina akan terus mengungguli pesaingnya di kompetisi mendatang," kata Kepala Analis Gracenote Sports Simon Gleave dalam rilis yang diterima Liputan6.com.