Kepala BNPT Boy Rafli Maju Jadi Caketum Persatuan Golf Indonesia

Boy Rafli telah mendaftar secara resmi sebagai salah satu calon ketua umum PGI atau Persatuan Golf Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Feb 2023, 20:49 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2023, 18:35 WIB
Boy Rafli telah mendaftar secara resmi sebagai salah satu calon ketua umum PGI atau Persatuan Golf Indonesia.
Boy Rafli telah mendaftar secara resmi sebagai salah satu calon ketua umum PGI atau Persatuan Golf Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta- Boy Rafli Amar resmi mencalonkan diri sebagai calon ketua umum Persatuan Golf Indonesia (PGI) periode 2023/2027. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini telah mendaftarkan diri kepada Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon Ketua Umum PB PGI di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, Kamis (9/2/2023).

“Saya dan tim datang untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua Umum PB PGI Baru. Saya berharap dengan kelengkapan dokumen yang kami serahkan bisa lolos verifikasi dan bisa menjadi Calon Ketua Umum di Munas PB PGI pada 20-21 Februari nanti, dan selanjutnya mendapat dukungan dari para pemilik suara,” kata Boy.

Boy berharap pemilihan bakal calon Ketua PB PGI ini harus demokratis dan menjunjung tinggi sportifitas. Harus menjaga fairplay, sehingga persatuan dan kesatuan dapat terjaga.

Keputusan Boy maju sebagai ketum PGI menggantikan Murdaya Poo yang sudah dua periode karena ingin memberikan kontribusi besar untuk mendukung perkembangan prestasi olahraga golf di Indonesia.

Menurutnya, salah satu tugas besar Ketua Umum PB PGI yang baru adalah menyelenggarakan pola pembinaan yang berkelanjutan. Harus ada iklim kompetitif yang sehat di antara para altet.

“Pembinaan harus dilakukan sejak anak-anak. Harus ada upaya pengenalan olahraga golf kepada anak-anak dan remaja, sehingga bisa menarik minat mereka untuk bermain golf. Harus dilakukan agar anak-anak muda mau berprestasi. Untuk itu semua perlu adanya dukungan sumber daya, sarana, dana, pelatih yang bagus, dan pengetahuan yang cukup agar sebagai atlet mereka dapat berkembang secara benar,” kata Boy.

Sudah Lama Kenal Golf

Boy Rafli telah mendaftar secara resmi sebagai salah satu calon ketua umum PGI atau Persatuan Golf Indonesia.
Boy Rafli telah mendaftar secara resmi sebagai salah satu calon ketua umum PGI atau Persatuan Golf Indonesia.

Golf sudah tidak asing bagi Boy. Di tengah kesibukannya sebagai polisi, Boy sudah mulai mengenal olahraga golf sejak tahun 1997.

Tidak hanya pegolf pria, tapi Boy dan tim akan berupaya agar semakin banyak perempuan yang tertarik bermain golf dan bisa berprestasi di level internasional.

Tantangan besar lain adalah Ketua Umum PGI harus berupaya membangun kolaborasi yang solid dengan semua stake holder golf. PGI tidak dapat bekerja sendiri, tapi harus bekerja sama dengan organisasi golf lainnya, termasuk dengan Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia (APLGI), lapangan golf, dan bidang lain di industri golf. Menurutnya seluruh stake holder golf harus saling mendukung.

“Tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Misi saya untuk persatuan. Kalau kita bersatu, misi kita akan tercapai untuk mencapai prestasi yang besar. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” jelas Boy.

Kejar Thailand

Menurutnya, industri golf juga mempunyai peran penting dalam mendukung pembangunan negara. Lapangan golf dapat menampung banyak pekerja, antara lain kedi. Satu lapangan golf minimal bisa menampung 300 kedi. Oleh karena perlu adanya kerjasama antara PGI dengan asosiasi industri golf.

Dari sisi prestasi, menurut Boy Indonesia masih ketinggalan dibandingkan dengan Thailand. Jumlah atlet yang bisa ikut berkompetisi di turnamen prestasi masih sedikit. Sementara di Thailand jumlahnya sudah mencapai ribuan, sehingga mereka lebih kompetitif.

“Jumlah pemain kita banyak hanya dalam konteks hobi. Padahal jumlah penduduk kita ada sekitar 270 juta penduduk, Thailand hanya sekitar sepertiganya,” kata Boy yang pernah menjabat sebagai Humas Polri.

Salah satu program yang akan dijalankan adalah membuat kompetisi golf berdasarkan wilayah. Misalnya area Sumatera ada liga tersendiri, begitu juga dengan daerah-daerah lainnya. Para juara dari daerah-daerah tersebut nantinya bertanding dalam kejuraan nasional. Hal ini dilakukan agar para atlet tidak mengeluarkan biaya terlalu mahal, selain itu juga kompetisi akan hidup di daerah-daerah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya