Liputan6.com, Jakarta- Meski selama ini lebih dikenal aktif di bola basket, Erick Thohir ternyata sudah cukup lama terlibat dalam sepak bola nasional. Diam-diam Erick Thohir rupanya punya peran besar di balik kebangkitan Persija Jakarta awal 2000-an.
Peran Erick Thohir ini diungkap mantan manajer Persija IGK Manila. Menurut Manila, tidak banyak orang yang tahu bahwa Erick telah aktif membantu Persija Jakarta sejak era 1990-an.
Baca Juga
"Saat saya dipercaya menjadi manajer pertama kali tahun 1997, Erick-lah yang mendukung semua kebutuhan finansial Persija. Dari mulai pembelian pemain, laga kandang maupun laga kandang, semua anggaran saya tinggal minta ke dia," papar Manila.
Advertisement
"Pemain semahal apa pun yang saya ajukan disetujui, bahkan tak jarang Erick memberi masukan pemain yang harus dibeli. Dia mengerti pemain bagus, dan harga tidak jadi masalah karena untuk membentuk Persija yang tangguh," ujar Manila lewat keterangan tertulisnya Sabtu (11/2/2023).
Manila menungkap bahwa Erick terlibat di sepak bola dikarenakan kecintaannya pada dunia kulit bundar nasional. Meski tanpa sorotan kamera, sumbangsih besar Erick berbuah gelar juara Persija pada 2001.
"Berkat dukungan finansial dari Erick Thohir dengan mendatangkan sejumlah pemain bintang, serta memenuhi segala kebutuhan tim, Persija kemudian menjelma menjadi tim tangguh, dan akhirnya keluar sebagai juara pada tahun 2001," lanjut Manila.
Rekam Jejak
Menurut Manila peran Erick dalam persepakbolaan nasional sudah bukan lagi pertanyaan. Sebab, Erick terbukti rekam jejaknya dalam berkorban waktu, tenaga, dan sumber dayanya demi membangun sepak bola nasional.
"Erick itu tokoh nasional, Merah Putih yang ada di dadanya," puji Manila.
Advertisement
Bantu Sepak Bola Indonesia
Erick Thohir merupakan salah satu dari lima calon Ketua Umum PSSI yang baru untuk menggantikan posisi Mochamad Iriawan. Erick memilih maju jadi caketum karena keprihatian akan kondisi sepak bola nasional.
Sebelum maju jadi caketum PSSI, Erick Thohir sukses membantu Indonesia selamat dari sanksi FIFA usai tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu.
Klasemen
Advertisement