Chelsea Kembali Telan Kekalahan di Liga Inggris, Graham Potter Siap Tanggung Jawab

Menanggapi kekalahan atas Spurs di Liga Inggris, juru taktik Chelsea, Graham Potter mengaku bertanggung jawab atas rentetan hasil buruk yang diperoleh timnya.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 27 Feb 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2023, 21:00 WIB
Foto: Graham Potter Hancur Lebur, Chelsea Dibantai Manchester City saat Piala FA 2022/2023
Chelsea di bawah asuhan Graham Potter kembali menelan hasil buruk. The Blues harus tersingkir dari Piala FA 2022/2023 setelah dikalahkan dengan skor telak oleh Manchester City pada laga yang berlangsung di Etihad Stadium, Minggu (8/1/2023) malam WIB. (AP Photo/Dave Thompson)

Liputan6.com, Jakarta - Chelsea kembali harus menelan kekalahan di tangan rival sekotanya, Tottenham Hotspur pada lanjutan Liga Inggris, Minggu (26/2/2023). The Blues takluk 0-2 akibat gol Oliver Skipp (46') dan Harry Kane (82').

Hasil ini mengukuhkan rekor tanpa kemenangan selama bulan Februari bagi pasukan Graham Potter.

Menanggapi kekalahan atas Spurs, Potter mengaku bertanggung jawab atas rentetan hasil buruk yang diperoleh Chelsea. Potter menyadari bahwa apa yang ia lakukan selama ini di Chelsea tidak cukup untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari para penggemar.

“Jika hasilnya tidak cukup baik, seperti yang terjadi belakangan ini, anda tidak dapat mengharapkan dukungan selalu diberikan,” kata Potter dalam sesi wawancara usai laga kontra Spurs.

“Saya sepenuhnya bertanggung jawab untuk hasil tersebut dan saya sadar itu tidak cukup baik bagi Chelsea. Tentu saja kami ingin memperbaikinya. Tugas saya adalah terus maju, terus bekerja dengan tim untuk mengubah nasib. Ini adalah momen yang sulit bagi kami,” tambah Potter.

Ketika ditanya apakah pemilik Chelsea, Todd Boehly akan berhenti mendukungnya setelah kekalahan tersebut, Potter menjawab jika ia akan menerima apapun keputusan bosnya itu.

“Pertanyaan itu selalu muncul tentu saja dan anda tidak dapat menghentikan pertanyaan yang datang. Sementara hasilnya seperti itu maka saya menerimanya. Itu adalah bagian dari pekerjaan,” ujar Potter.

Mirip Mikel Arteta dan Jurgen Klopp

Bukayo Saka Dua Gol, Arsenal Bungkam Liverpool di Emirates
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta (kanan) dan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp memberikan instruksi selama pertandingan lanjutan Liga Inggris antara Arsenal dan Liverpool di Stadion Emirates di London, Minggu (9/10/2022). Arsenal menang tipis atas Liverpool dengan skor 3-2. (AP Photo/Rui Vieira)

Lebih lanjut lagi, Potter mengungkapkan jika ia menilai situasinya saat ini mirip dengan apa yang dialami Mikel Arteta dan Jurgen Klopp di Arsenal dan Liverpool. Pria berusia 47 tahun tersebut merasa baik Arteta maupun Klopp ketika masa awal kepelatihannya di Inggris sama-sama pernah ada di posisi yang sama dengannya.

“Sebelum pertandingan, kami membicarakan tentang film dokumenter Arsenal All or Nothing. Dua tahun setelah Mikel (Arteta) memegang kendali, ia hampir dipecat dan para penggemar menginginkannya keluar. Dan sekarang, banyak hal telah berubah mengenai situasinya,” tutur Potter. “Jika Anda melihat situasi Jurgen, mereka belum mendapatkan hasil dan tiba-tiba orang ingin ia keluar.”

Eks pelatih Brigton Hove & Albion tersebut menyadari situasinya saat ini dan ia menegaskan keinginannya untuk fokus membantu tim. “Jelas saya belum memberikan banyak bagi klub ini untuk mendapatkan banyak kepercayaan dari para penggemar, saya menerimanya. Tugas saya adalah untuk fokus membantu tim dan mendukung para pemain,” tegas Potter.

Rekor yang Tak Dapat Dipertahankan

Foto: Dimana Senyum dan Semangat-mu Chelsea
Ekspresi pemain Chelsea, Pierre-Emerick Aubameyang (kanan) dan Enzo Fernandez setelah timnya dipermalukan Tottenham Hotspur 0-2 di pekan ke-25 Premier League yang berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (26/2/2023) malam WIB. (AFP/Justin Tallis)

Chelsea sebelumnya merupakan satu-satunya tim yang memegang rekor 100 persen kemenangan atas Spurs ketika bermain di kandang The Lilywhites. Namun, Graham Potter dan pasukannya gagal mempertahankan rekor tersebut ketika harus menelan kekalahan kala menghadapi Spurs pada pekan ke-25 Liga Primer.

Skuad racikan Antonio Conte berhasil membungkam tim tamu melalui gol Oliver Skipp (46’) dan Harry Kane (82’). Kemenangan ini berhasil memperlebar jarak dengan Newcastle United dan mengokohkan posisi sementara Spurs di urutan ke-4 Liga Inggris dengan 45 poin.

Sementara itu, The Blues masih belum bisa meraih kemenangan dari 10 pertandingan terakhirnya di semua kompetisi. Anak asuh Graham Potter tersebut hanya mampu mencatatkan tiga kali hasil imbang dan menelan tujuh kekalahan. Saat ini Chelsea juga menjadi tim di Liga Primer yang paling sedikit mencetak gol sejak awal bulan November 2022.

Skuad Mewah Bukan Jaminan

Foto: Dimana Senyum dan Semangat-mu Chelsea
Ekspresi pemain Chelsea, Thiago Silva setelah timnya dipermalukan Tottenham Hotspur 0-2 di pekan ke-25 Premier League yang berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium, Minggu (26/2/2023) malam WIB. (AFP/Justin Tallis)

Chelsea merupakan tim yang paling banyak menghabiskan untuk membeli pemain pada musim ini. Total The Blues telah menghabiskan 600 juta pound dalam dua bursa transfer terakhir. Namun, skuad mewah yang dimiliki Graham Potter saat ini ternyata bukan jaminan bagi timnya untuk dapat memberikan penampilan bagus.

Kekalahan atas Spurs semalam menandakan tiga kekalahan beruntun bagi Chelsea. Selain itu, dari 16 pertandingan Liga Primer di bawah arahannya, Potter hanya mampu meraih dua kemenangan. Bahkan, meski saat ini opsi lini serang yang dimiliki Chelsea segudang, mereka hanya mampu memproduksi empat gol di sepanjang tahun 2023 berjalan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya