Erik ten Hag Tidak Ingin Manchester United Bernasib Sama Seperti Chelsea Musim Ini

Nasib buruk Chelsea musim ini dilihat Erik ten Hag sebagai peringatan bagi Manchester United sebelum pengambilalihan kepemilikan mereka.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 25 Mei 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2023, 17:00 WIB
Erik ten Hag - Manchester United - Liga Inggris
Manajer Manchester United Erik ten Hag dalam pertandingan Liga Inggris melawan Brighton & Hove Albion di Stadion American Express Community, Jumat (5/5/2023) dini hari WIB. (Glyn KIRK / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Seperti diketahui, musim 2022/2023 bisa dikatakan adalah musim yang buruk bagi Chelsea.

Harus tersingkir dari semua kompetisi yang diikuti dan sementara ini tersangkut di urutan ke-12 klasemen Liga Inggris. Selain itu, mereka juga dijamin akan mencatatkan total poin terendah mereka di era Premier League meski masih memiliki dua pertandingan untuk dimainkan.

Sangat ironis mengingat musim ini mereka menghabiskan lebih 600 juta poundsterling untuk mendatangkan pemain-pemain baru.

Nasib Chelsea itulah yang dilihat Erik ten Hag sebagai peringatan bagi Manchester United sebelum pengambilalihan kepemilikan mereka. The Blues diambil alih oleh Todd Boehly musim panas lalu dan menghabiskan lebih dari 600 juta poundsterling dalam dua bursa transfer.

“Anda harus melakukan hal yang benar. Anda dapat memiliki uang tetapi anda harus membelanjakannya dengan cara yang cerdas dan anda perlu memiliki strategi di baliknya. Jika tidak, uang tidak akan berfungsi,” kata Ten Hag dalam sesi konferensi pers menjelang pertandingan melawan Chelsea.

Keluarga Glazer sendiri telah mengumumkan pada bulan November lalu bahwa mereka mempertimbangkan untuk menjual Manchester United dengan alasan sedang ‘menjelajahi alternatif strategis’.

Bankir Qatar Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani dan Grup INEOS Sir Jim Ratcliffe adalah dua penawar terdepan yang ingin mengakuisisi Man United.

Nasib Serupa

Foto: Deretan Pemain dengan Upah Tertinggi di Liga Inggris pada 2022, Didominasi Pemain MU
Jadon Sancho - Pemain berusia 21 tahun itu belum juga menunjukkan kemampuan terbaiknya hingga saat ini di Manchester United. Meski begitu mantan bintang Bundesliga ini tetap menerima gaji sebesar 350 ribu pound sterling atau senilai Rp6,8 miliar per pekan. (AFP/Oli Scarff)

Meski tidak pernah bernasib seburuk Chelsea, bisa dikatakan Manchester United juga melakukan kesalahan serupa selama beberapa musim ke belakang. Melansir dari GiveMeSport, Man United tercatat telah menghabiskan kurang lebih 1,18 miliar poundsterling untuk mendatangkan pemain baru. Namun, nyatanya uang tersebut tidak dapat mengembalikan kejayaan mereka seperti sebelum ditinggal oleh Sir Alex Ferguson.

Tidak sedikit juga pemain-pemain yang kesulitan untuk memberikan penampilan terbaiknya sejak datang ke Old Trafford. Seperti Donny van de Beek dan Jadon Sancho yang keduanya kesulitan untuk tampil bagus seperti di Ajax dan Borussia Dortmund dulu.

Jalur yang Tepat

MU Juara Carabao Cup 2022/2023 Usai Tekuk Newcastle United
Para pemain Manchester United melakukan perayaan setelah menerima trofi juara Carabao Cup 2022/2023 saat partai final di Stadion Wembley, Senin dini hari WIB (27/2/2023). Manchester United atau MU menang 2-0 atas Newcastle United di Final Carabao Cup 2022/2023. (AP Photo/Alastair Grant)

Meski ada beberapa kemunduran di dalamnya, Erik ten Hag merasa Manchester United saat ini sedang berada di jalur yang tepat. Kendati begitu, ia tetap menekankan bahwa ia dan pasukannya tetap perlu mengevaluasi semua kesalahan yang terjadi sepanjang musim ini.

“Saya pikir kami berada di arah yang baik tetapi kami juga bisa belajar dari musim ini. Kami harus mengevaluasinya setelah musim berakhir, membuat kesimpulan yang tepat untuk masa depan dan itulah yang pasti akan kami lakukan setelah musim berakhir,” ujar Ten Hag yang timnya hanya membutuhkan satu poin dari sisa dua pertandingan untuk mengamankan tiket Liga Champions musim depan.

Peringkat

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya