Dorong Percepatan Perbaikan Timnas Indonesia, Erick Thohir Hidupkan Kembali PT Garuda Sepak Bola Indonesia

Erick berharap PT Garuda dapat membantu pendanaan timnas guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengembangan ke depannya.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 23 Jun 2023, 20:15 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2023, 20:15 WIB
Jumpa Pers Erick Thohir di Gedung Danareksa
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir ketika diwawancarai oleh wartawan di Gedung Danareksa, Jakarta pada Jumat (23/6/2023). (Luthfa Arisyi Senapi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir kembali aktifkan PT Garuda Sepak Bola Indonesia untuk dorong perbaikan Timnas Indonesia. Erick berharap PT Garuda dapat membantu pendanaan timnas  guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengembangan ke depannya.

“Kami memberanikan diri untuk aktifkan kembali PT Garuda Sepak Bola Indonesia setelah saya pastikan perusahaan ini tidak ada utang-piutang. Ini jadi bagian dari mengkomersialisasikan kegiatan tim nasional kita,” jelas Erick Thohir dalam sesi jumpa pers di Gedung Danareksa, Jakarta, Jumat (23/6/2023).

Erick menjelaskan, meski saat ini dari PT Liga sudah memiliki pemasukan, angkanya masih kurang untuk pembangunan tim nasional. Oleh karena itu, PT Garuda ditujukan untuk menambah pemasukan yang akan digunakan untuk mengembangkan Timnas Indonesia.

“Kita rencana tahun ini dari PT Liga itu ada pemasukan Rp20-40 miliar berupa program, bukan cash. Tetapi dana tersebut tidak akan cukup jika berbicara untuk bayar training camp dan pelatnas. Saya pernah sampaikan kalau ingin membangun tim nasional secara serius ini perlu dana Rp200-500 miliar, tidak mudah,” ungkap Erick.

Lebih lanjut, sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu menjelaskan jika keputusan ini terinspirasi dari Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) yang sudah lebih dulu menggunakan strategi yang sama.

“Seperti juga Federasi Sepak Bola Jepang, mereka mendapat pemasukan selain dari liga, support pemerintah, tetapi mereka juga melakukan industrialisasi sepak bola,” ujarnya.

Kepemilikan PT Garuda Sepak Bola Indonesia

Konferensi Pers Mengenai Pembentukan Yayasan PSSI dan Perwasitan Indonesia
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir ditemani wakil ketua umum PSSI 1, Zainudin Amali (kiri) dan wakil ketua umum PSSI 2, Ratu Tisha memberikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers mengenai pembentukan yayasan PSSI dan perwasitan Indonesia di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Kamis (22/06/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sementara itu, mengenai kepemilikan PT Garuda Sepak Bola Indonesia, Erick menjelaskan jika mayoritas saham dikuasai oleh PSSI. Sementara sisanya dipegang oleh Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia.

“Kepemilikan perusahaan ini 95 persen dimiliki PSSI, lima persen dimiliki yayasan yang kemarin kita luncurkan,” jelas pria berusia 53 tahun itu.

Erick sendiri tidak memiliki rencana untuk mengubah skema kepemilikan dengan membukanya untuk pihak lain. Ia menegaskan bahwa tujuan utama PT ini adalah untuk menyejahterakan PSSI.

“Sampai hari ini dan ke depan, saya tidak berpikir seperti ini karena justru PT ini dibentuk untuk pendapatan PSSI itu sendiri,” tegasnya.

Erick menargetkan keuntungan yang bisa diperoleh oleh PT Garuda ke depannya dapat menyentuh angka Rp240-260 miliar.

Enggan Komentari Kondisi PT Garuda Sebelumnya

Jumpa Pers Erick Thohir di Gedung Danareksa
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bersama Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali dan Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga dalam sesi jumpa pers di Gedung Danareksa, Jakarta pada Jumat (23/6/2023). Erick membahas mengenai pembentukan PT Garuda untuk membantu pendanaan PSSI ke depannya. (Luthfa Arisyi Senapi/Liputan6.com)

Seperti dijelaskan sebelumnya, PT Garuda Sepak Bola Indonesia sebenarnya sudah ada sejak sebelum Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Namun, tidak banyak yang mengetahui kondisi perusahaan itu sebelumnya.

Erick pun enggan memberi komentar ketika ditanyai mengenai kondisi PT tersebut sebelum diaktifkan kembali. Ia menekankan bahwa fokusnya hanya untuk memperbaiki perusahaan tersebut dan membantu pengembangan tim nasional.

“Saya tidak mau komen yang sebelumnya, tetapi saya juga tidak mau menutup mata kalau memang ada sesuatu yang sudah ada sebelumnya, ya saya aktifkan. Kita perbaiki do’s and dont’s-nya, boleh dan tidaknya, dan seperti apa ke depannya,” kata Erick.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya