Liputan6.com, Jakarta - Bagai kacang tidak lupa kulit. Para pesepak bola kerap kembali ke klub masa kecil setelah melanglang buana membangun karier.
Biasanya pulang sebelum gantung sepatu. Jedanya bisa mencapai puluhan tahun, dengan durasi terpanjang tercatat atas nama Faryd Mondragon dan Henrik Larsson.
Mondragon muncul sebagai kiper muda di klub kota kelahiran, Deportivo Cali, pada 1990. Dalam dua musim di sana, dia hanya tampil di satu pertandingan.
Advertisement
Sosok kelahiran 21 Juni 1971 ini sadar harus berganti seragam untuk mengembangkan diri. Dia lalu pindah ke berbagai klub di Amerika Selatan, mulai Real Cartagena, Santa Fe, Cerro Porteno, Argentinos Juniors, Independiente, dan Santa Fe, demi mencari waktu bermain.
Mondragon mendapatkannya ketika kembali ke Independiente pada 1995. Dia bermain reguler di sana selama empat musim dan merebut berbagai trofi, salah satunya Copa Libertadores.
Kiprahnya menarik perhatian klub Eropa. Adalah Real Zaragoza yang meminangnya pada 1999. Namun, Mondragon cuma bertahan di sana.
Setelah pulang ke Independiente, Mondragon mendapat kesempatan lagi berkiprah di Eropa. Dia lalu pergi ke Metz, Galatasaray, dan FC Koln. Mondragon kemudian menjajal Amerika Serikat bersama Philadelphia Union sebelum hijrah ke Deportivo Cali pada 2012.
Dia pensiun usai melewati dua setengah musim di klub asalnya atau tepatnya 2014. Jika dihitung, Mondragon kembali ke klub masa kecil setelah pergi selama 23 tahun.
Â
Tren Pemain Amerika Selatan
Mondragon hanyalah salah satu dari sosok Amerika Latin yang pulang ke klub masa kecil sebelum menutup gantung sepatu. Tren ini memang lebih familiar bagi pemain kawasan tersebut. Salah satu alasan adalah perjalanan jauh ke Eropa. Harus menyeberang Samudera Atlantik, mereka ingin mengobati rindu kampung halaman.
Selain Mondragon, nama-nama tenar lain yang kembali ke tempat asal mengawali karier adalah Carlos Dunga, Juan Sebastian Veron, hingga Carlos Tevez.
Meski begitu, tetap ada pemain berbasis Eropa yang mengambil langkah serupa. Arjen Robben salah satunya bersama Groningen. Begitu pula striker ikonik Swedia Henrik Larsson.
Â
Advertisement
Henrik Larsson dan Hogaborgs
Besar di Hogaborgs BK sejak 1989, Larsson terus membangun reputasi di Helsingborgs IF, Feyenoord Rotterdam, Glasgow Celtics, dan Barcelona. Larsson lalu kembali ke Helsingborgs yang sempat meminjamkannya ke Manchester United.
Sempat sejenak berseragam Raa IF, Larsson pulang ke Hogaborgs pada 2013. Jika dihitung, Larsson memperkuat lagi klub pertamanya setelah melewatkan 21 tahun.