Liputan6.com, Jakarta - Bola Ganjil pernah menceritakan keruntuhan para juara liga sehingga harus saling berduel di divisi rendah, tidak lama setelah mereka berkuasa. Salah satunya duel Blackburn Rovers dan Leicester City pada musim 2023/2024.
Kedua tim harus saling sikut di level bawah usai meski pernah menjadi raja dalam 29 tahun terakhir.
Blackburn Rovers merebut gelar pada 1994/1995. Namun, mereka turun tingkat selepas 1998/1999. Meski sempat kembali berkiprah di Premier League pada 2001/2002-2011/2012, mereka kembali gagal bersaing di ajang tertinggi. The Rovers bahkan sempat terdegradasi ke League One alias Divisi III pada 2017/2018.
Advertisement
Seperti Blackburn Rovers, Leicester City juga melampaui ekspektasi ketika menjadi juara pada 2015/2016.
Setelahnya mereka masih mampu bersaing dan memenangkan Piala FA 2020/2021. Namun, The Foxes mengalami penurunan drastis musim sampai akhirnya terjerembab ke Championship musim lalu.
Â
4 Mantan Juara Bertarung di Ligue 2
Namun, Ligue 2 musim 2012/2013 memiliki catatan khusus di sepak bola. Sebab, pada edisi itulah empat mantan juara Prancis saling sikut di kasta kedua meski mereka masing-masing bertakhta dalam dua dekade sebelumnya.
Auxerre (1995/1996), Lens (1997/1998), Monaco (1999/2000) dan Nantes (2000/2001) harus melupakan gemerlap Ligue 1 karena keruntuhan performa.
Â
Advertisement
Auxerre dan Lens Butuh Waktu
Pada dasarnya memang memiliki skuad mumpuni, Monaco dan Nantes menduduki tiga posisi teratas Ligue 2 2012/2013 untuk kembali promosi ke Ligue 1.
Namun, Auxerre dan Lens membutuhkan waktu lebih lama. Auxerre akhirnya naik kasta pada 2022/2023. Tapi mereka kembali tergusur ke Ligue 2 dalam semusim. Sedangkan Lens baru merasakan kembali Ligue 1 mulai  2020/2021 hingga sekarang.